OSO Rekom Arema ke ISL
Hingga
kini perseteruan PSSI dengan beberapa klub peserta kompetisi masih
berlanjut. PSSI melalui Ketua Bidang Kompetisi, Sihar Sitorus pun
memberi batas waktu hingga 26 Oktober pada kelompok 14 (klub-klub yang
menentang digelarnya Indonesian Primier League) agar menyampaikan surat
resmi.
Maka kelompok 14 melalui Harbiansyah Hanafiah juru bicaranya menjelaskan bahwa mereka...
akan melayangkan surat resmi ke PSSI pada 23 Oktober mendatang.
Tuntutan mereka adalah kompetisi tetap dikelola PT Liga Indonesia dengan
jumlah peserta 18 klub sesuai statuta PSSI. Kebetulan, usai menggelar
pertandiangan Persib Bandung lawan Semen Padang yang disebut-sebut
sebagai laga perdana IPL, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi.
Sehingga jadwal pertandingan IPL yang semestinya digelar Minggu (16/10)
kemarin dan Rabu (19/10) besok dipastikan batal.
PSSI sendiri
belum memberi sikap resmi perihal adanya 14 klub yang menolak digelarnya
IPL ini. Kemungkinan terburuk, kelompok ini bakal menggelar kompetisi
sendiri atau Breakaway League seperti halnya kompetisi LPI (Liga Primer
Indonesia) pada era Nurdin Halid beberapa waktu lalu.
Mereka yang
tergabung dalam kelompok 14 meliputi Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura
Jayapura, Persib Bandung, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persiba
Balikpapan, Persela Lamongan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Semen Padang
FC, Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda, dan Mitra Kukar.
Sementara Arema, yang disebut-sebut bakal mengikuti kompetisi resmi
dibawah naungan PSSI itu tampaknya belum sepenuhnya benar. Menyusul ada
klaim dari kelompok 14, bahwa tim yang menurut PSSI resmi dikelola
Muhammad Nur itu sejatinya mendapat rekom untuk gabung di kompetisi ISL.
Adalah OSO (Oesman Sapta Odang), investor Arema yang mendukung
keberadaan M. Nur ini kabarnya menginginkan Arema bergabung dengan
kolompok 14. Seperti disampaikan Syahril Taher, Ketua Umum Persiba
Balikpapan bahwa pimpinan OSO Grup itu merekomendasikan Arema ikut
kelompok 14.
"Pengelola klub Arema Indonesia yaitu Oesman Sapta
Odang bilang pada saya, bahwa mereka ikut kita. Dengan demikian
sebenarnya kami sudah ada 15 klub yang sepakat menentang kebijakan PSSI
yang salah itu," ujar Syahril Taher mengutip keterangannya di sebuah
media online.
Syahril Taher mengatakan, ke-15 klub itu,
termasuk Arema, sepakat untuk memutar kompetisi sendiri karena pada
dasarnya yang berkewenangan memutar kompetisi adalah klub. Sekaligus
menegaskan kompetisi hanya diikuti 18 klub, bukan 24 klub seperti yang
telah diputuskan PSSI.
Bahkan menurut Harbiansyah Hanafiah,
jumlah 15 klub ini bisa bertambah dengan kemungkinan bergabungnya
Persija Jakarta versi Ferry Paulus. Termasuk ada indikasi Persiba Bantul
juga kan bergabung. Sehingga kini bergantung pada sikap dan keputusan
PSSI untuk memenuhi tuntutan klub ini.
Jika tetap ngotot dengan
keputusannya, maka kemungkinan besar kompetisi bakal terbelah dua. Pada
posisi ini, jika benar OSO Grup yang menjadi investor Arema versi M.
Nur jadi memilih kompetisi ISL, maka ada peluang untuk kembali bersatu
dengan Arema versi Rendra yang memang mendukung Singo Edan ke ISL.
Sayang, hingga tadi malam, M. Nur belum bisa dikonfirmasi perihal sikap
investor Arema tersebut. “Sejak awal, kami selalu berkomitmen agar
Arema Indonesia hanya satu seperti yang diamanatkan Aremania,” sebut
Media Officer Arema, Sudarmaji mewakili Arema versi Rendra menanggapi
kemungkinan bersatunya Arema. “Keputusan PSSI yang membuat komitmen
persatuan di Arema Indonesia menjadi terpecah. Kita juga bukan
mengabaikan keputusan PSSI, tapi coba dicek di PT Liga Indonesia, Arema
Indonesia masih terdaftar atas nama siap, ini juga menjadi momentum
untuk mengecek kembali aspek legalitasnya,” sambung mantan wartawan ini.
Menurutnya, saat ini pihaknya dalam semangat menyelamatkan sepakbola
nasional, termasuk reputasi Arema. Pria yang akrab disapa Darmaji ini,
keliru jika Arema tidak merespon positif untuk ikut dalam kompetisi
sesuai statuta. Untuk, ini bisa jadi kesempatan Arema untuk
menyelesaikan persoalan verifikasi.
“Sekaligus ini momentum Arema
Indonesia untuk menyatukan kembali komitmen mengikuti kompetisi yang
sesuai dengan statuta PSSI, AFC dan FIFA,” yakin Darmaji yang kini
menunggu regulasi dan kebijakan dari PT Liga Indonesia. Meski juga tidak
menjamin, Arema versi M. Nur itu bakal ke ISL.
Setidaknya jika
mengingat hubungan M. Nur dengan Arifin Panigoro selaku bos LPI yang
pastinya masih mengingingkan Arema tetap di kompetisi IPL. Apalagi ada
investor lain yaitu Ancora Grup yang kabarnya dalam proses mengambil
alih pengelolaan Arema dari OSO Grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar