Kompetensi pengurus PT LPI yang menggantikan
PT Liga Indonesia benar-benar patut dipertanyakan. Setelah jadwal
Persebaya Surabaya yang tidak seimbang antara pertandingan kandang dan
tandang di putaran pertama, kali ini giliran Arema Indonesia yang
mendapat jadwal ngawur.
Pada surat yang bernomor 0002/LP-1/X/2011
tertanggal 7 Oktober, Arema dijadwalkan bertanding sebanyak dua kali
dalam dua hari, yaitu pada tanggal 7 Januari Arema dijadwalkan
bertandang ke markas Persiwa Wamena di Papua sementara keesokan harinya
atau tanggal 8 Januari Arema sudah diharuskan menjamu Persijap jepara di
kota Malang.
Melihat jarak antara kota Malang dengan
Wamena, sungguh tidak mungkin hal tersebut dapat dilakukan. Bertanding
dua kali dalam dua hari di tempat yang sama juga pasti akan menerima
protes keras dari klub yang bersangkutan, tetapi jadwal yang dialami
Arema tersebut sungguh di luar nalar.
Selain itu, jadwal yang
mepet juga terjadi pada bulan Februari dan April. Pada bulan Ferbruari
Arema akan menjamu Persema Malang dalam laga derby pada tanggal 2 dan
pada tanggal 4 Arema diharuskan sudah berada di Bontang untuk melakoni
laga away. Sementara di bulan April juga terjadi hal yang sama, tanggal
19 Arema bertandang ke markas Mitra Kukar, dan tanggal 21 Arema menjamu
Persidafon Dafonsoro.
Jadwal yang terkesan asal-asalan tersebut
tentu tidak dapat dipahami apalagi kompetisi akan bergulir pada tanggal
15 Oktober nanti, meskipun setelah itu akan ada libur panjang karena SEA
Games. Namun, penyusunan jadwal yang terkesan amatir tersebut dinilai
merupakan akal-akalan PSSI agar terlihat siap menggelar kompetisi,
padahal jadwal tersebut kacau dan sudah pasti akan direvisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar