MALANG –
Manajemen Arema Indonesia versi Rendra Kresna terus bergerak
agar PSSI bisa meninjau kembali keputusannya terkait legalitas
pengelolaan Arema. Tim yang berkantor di Sultan Agung 9 Malang ini
menilai PSSI bersikap tidak obyektif saat mengeluarkan keputusannya
.
Pasalnya, otoritas tertinggi sepakbola Indonesia ini tidak menyampaikan
alasan dan dasar ke Arema versi Rendra setelah memutuskan Arema versi
Muhamad Nur dinyatakan legal mengelola tim Singo Edan.
Sudarmaji, Media Officer PT Arema Indonesia ini mengatakan, pihaknya
meminta peninjauan kembali atas keputusan PSSI melalui surat yang
disampaikan ke Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI,
Tri Goestoro. Meski terakhir Tri Goestoro menganggap surat permohonan
peninjauan itu disebut sebagai gugatan terhadap ke PSSI.
Meski sejatinya Arema hanya berharap PSSI sebagai organisasi profesional
dan induk sepakbola Indonesia, mengeluarkan keputusan melalui prosedur
yang formal, dan tidak hanya sekedar melalui statement di media.
‘’PT Arema Indonesia itu sendiri menyampaikan surat itu secara formal,
jadi harapannya ada tindak lanjut itu seperti apa. Apapun keputusannya,
ada proses tindak lanjut, baik yang tersurat, dan secara pembahasan
formal,’’ terang Sudarmaji kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Malang,
siang kemarin.
Mantan wartawan ini mengatakan, jika Sekjen PSSI itu mengaku
permasalahan ini sudah disampaikan ke Ketua Umum dan Eksekutif Komite
(Exco) PSSI, pihaknya berharap sesegera mungkin harus dibahas.
Jika tidak, kata Darmaji, jangan sampai hal ini memunculkan asumsi
negatif, serta argumen yang tidak obyektif. Untuk itu, PSSI harus segera
menindak lanjuti surat PK atau peninjaun kembali Arema. Dengan acuan,
memperhatikan dokumen legal yang baru, kalau memang acuannya adalah
legalitas.
‘’Kalau memang persoalannya legalitas, jangan sampai ketika kompetisi
bergulir, ada permasalah. Apa yang sudah disampaikan Sekjen ke media,
itu titik awal merespon itu (PK, Red), meski bagi kita itu terlambat.
Sebab, tanggal 22 September, tepat keputusan muncul, tanggal 23 dan 26,
kami telah mengirimkan surat peninjauan kembali itu ke PSSI,’’ terang
Darmaji.
Pria asal Banyuwangi ini menyebut, surat itu juga dikirim kepada
institusi hukum, serta ke komisi etika dan Exco PSSI, melalui Sekjen.
Harapannya, meminta PSSI bersikap obyektif dalam mengeluarkan
keputusannya.
Lantaran jika keputusan ini berlarut-larut, membuat klub-klub yang
kecewa, dan kemudian menggalang kekuatan untuk KLB (Kongres Luar Biasa).
KLB tidak hanya pelanggaran statuta terhadap keputusan 24 klub untuk
ikut ISL, tapi juga mempengaruhi profesional PSSI.
‘’Kita ini, ingin memperbaiki PSSI, dengan menempatkan PSSI posisinya
sebagai profesional. Kami masih ingat statement ketua PSSI, dia ingin
melayani klub. Jadi buktikan, sebagai pelayan klub yang berpikir
rekonsiliatif dan tidak memecah belah klub,’’ terangnya.
Menurut Darmaji, dalam surat ke PSSI itu, Arema juga melampiri beberapa
dokumen penguat, diantaranya SK Menhunkam atas pengelolaan klub oleh PT
Arema.
Serta, surat dukungan dari pemerintah daerah, Pemkab Malang dan Pemkot
Batu. Plus, pihaknya sudah mengirim dokumen yang sudah diminta PSSI
untuk melengkapinya, termasuk surat dukungan dari supporter.
Sementara itu, dalam waktu dekat, tambah Darmaji, manajemen Arema juga
akan memasukkan gugatan resmi terhadap PSSI ke pengadilan. Pasalnya,
keputusan PSSI itu tidak mengarah ke rekonsiliatif, tidak solutif dan
tidak obyektif.
Apalagi PSSI sampai detik ini, tidak menyampaikan alasan Arema versi
Rendra tidak ditunjuk mengelola Arema. Padahal jika alasannya obyektif,
pihaknya bisa legowo. Sayang, pihak Arema versi Rendra ini tidak
menerima surat keputusan PSSI.
‘’Dukungan apa lagi yang diminta PSSI, kami penuhi. Harapannya itu bisa
dikaji oleh pihak PSSI. Untuk gugatan resmi ke pengadilan, dalam waktu
dekat ini kami lakukan. Kita bicara transparansi, kalau ini dampaknya
Arema tidak ikut kompetisi, kesalahan bukan dari penggugat tapi dari
PSSI. Kita optimis tidak seperti itu, meski itu semuanya hak
pengadilan,’’ ujarnya.
’’Sekali lagi, bukan kesalahan penggugat, jika sampai Arema tidak ikut
kompetisi, tapi ini murni kesalahan PSSI karena munculnya surat itu,
yang kemudian membuat kacau seperti ini,’’ tegas Darmaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar