Pages

Pemain Mulai Emosi

MALANG
 Krisis financial yang menimpa AREMA terasa mulai melahirkan nuansa panas di tubuh tim. Beberapa pemain tampak memiliki ‘semangat’ yang berlebihan ketika menyelesaikan kewajibannya menjalani latihan rutinnya. Jika emosi tidak terkontrol, gesekan antar awak tim berpeluang terjadi disaat mereka bersiap menyelesaikan lima laga terakhir tim di Indonesia Super Liga (ISL).

Paling tidak, pemandangan itu sempat mewarnai sesi latihan tim yang digeber di Stadion Gajayana, pagi kemarin. Tiga pemain terlihat emosi dengan saling serang rekannya. Diawali ketegangan yang dilakukan Johan Ahmad Al Farizi dengan Chmelo ‘CR-9’ Roman usai saling berebut bola dalam small game. Selang beberapa menit, giliran Zulkifli Sukur dengan Chmelo Roman. Entah apa yang menjadi pemicu ketiganya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beruntung, mereka bisa saling mengontrol emosinya, meski beberapa pemain lainnya juga tampak coba menenangkan ketiganya. Tak ketinggalan, pelatih Arema Indonesia, Miroslav ‘Miro’ Janu juga tidak tinggal diam dan memanggil ketiganya sembari mengintruksikan agar ketiganya bisa lebih mengontrol emosinya saat berlatih. Tidak berselang lama, secara bergantian, mereka juga sudah berbaikan dengan saling bersalaman dan kemudian melanjutkan latihan hingga akhirnya geberan latihan berakhir.

Tidak ada yang bersuara soal hal ini. Mereka lebih memilih untuk kembali konsentrasi mempersiapkan diri membela Singo Edan menghadapi tamunya Deltras Sidoarjo, Minggu (29/5) nanti. Selain itu, seluruh awak Singo Edan berharap, manajemen Singo Edan bisa segera menyelesaikan krisis financial yang belum juga terselesaikan.

‘’Arema tetap latihan, normal latihan terus,” singkat Miroslav ‘Miro’ Janu, pelatih Arema Indonesia.
Terpisah, manajemen Arema juga menanti kebijakan positif dari Yayasan Arema terkait penyelesaian problem krisis financial yang melanda tubuh Singo Edan. Meski hingga kemarin, belum ada solusi tepat yang diambil manajemen Arema Indonesia untuk mengatasi krisis financial tim. Mereka pun belum juga mampu melunasi tunggakan pembayaran gaji tiga bulan pemain dan pelatih. Setidaknya, hal itu tidak sampai mempengaruhi konsentrasi awak pemain saat akan menyelesaikan lima laga pamungkas Arema di ISL.

‘’Soal pembayaran gaji tetap bergantung itikad bapak-bapak di yayasan. Karena itu kami sangat butuh agar bapak-bapak di yayasan segera memberikan kebijkan positif, agar tidak menganggu konsentrasi pemain. sebab secara psikis, juga khawatir dengan masa depan Arema. Jadi kami memohon untuk dipahami pengurus yayasan,” terang Sudarmaji, Media Officer PT Arema Indonesia, petang kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar