Pages

Agum: Kongres Berhenti Atas Desakan Regenass

Beberapa pihak menyayangkan keputusan Ketua Komite Normalisasi yang juga pimpinan Kongres PSSI, Agum Gumelar menghentikan pelaksanaan Kongres pada 20 Mei lalu. Padahal, Kongres baru berjalan selama enam jam.

Namun, Agum menyatakan keputusan yang diambil itu atas desakan perwakilan FIFA, Thierry Regenass yang mengaku jengah atas dinamika Kongres yang berlangsung. Hal ini disampaikan Agum dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Senin 23 Mei 2011.

Menurut Agum, desakan Regenass agar menghentikan Kongres tatkala sejumlah peserta Kongres mengecam penjelasan Regenass mengenai penolakan FIFA terhadap dua kandidat George Toisutta-Arifin Panigoro.

"Penjelasan Regenass sebenarnya cukup jelas. Tapi, suasana malah semakin panas. Sampai seorang peserta kongres mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada Regenass dan FIFA," tutur Agum.

"Jika ditujukan kepada saya (kecaman tersebut), saya masih bisa mentolerir. Tapi, kepada tamu dan dalam forum seperti ini, tentu menimbulkan respon tidak baik dari perwakilan FIFA dan AFC. Apalagi, Regenass didampingi penterjemah," lanjut Agum.

Mendapat kecaman tersebut, Regenass pun meminta Agum menghentikan Kongres. "Saya dibisikkan oleh Regenass bahwa Kongres tidak bisa diteruskan. Tapi, saya meminta beliau bersabar. Masalah ini bisa saya handle," yakin Agum kala itu.

Namun, pelaksanaan Kongres malah semakin tidak tertib. "Sampai satu titik di mana seorang peserta mengancam mengeluarkan pernyatakan mosi tidak percaya. Ketika hal tersebut disampaikan, Regenass kembali membisikkan saya bahwa dirinya (perwakilan FIFA dan AFC) akan keluar dari forum Kongres," tutur Agum.

Menurut Agum, mosi tidak percaya peserta Kongres sangat menyinggung perasaan FIFA. "Komite Normalisasi dibentuk oleh FIFA. Jika tidak percaya Komite Normalisasi maka tidak percaya FIFA. Mereka (perwakilan FIFA) sangat tersinggung akan hal ini," lanjut Agum.

Karena terus mendapat desakan dan juga tidak dapat menertibkan berlangsungnya Kongres, Agum pun memutuskan terpaksa menghentikan Kongres tanpa menghasilkan keputusan apapun.

"Setelah saya berkonsultasi dengan rekan di samping saya (anggota KN), akhirnya kami sepakat. Dengan menyesal dan mohon maaf, saya menyatakan Kongres ditutup," ungkap Agum.

"Itulah yang terjadi. Itu sudah terjadi dan tentu semua menyesal dan merasa prihatin," tandas Agum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar