Pages

PSSI Jamin Arema Ikut

MALANG - Jika sesuai rencana, agenda rekonsiliasi dua kubu yang berseteru di Arema semestinya berlangsung pada Minggu (4/9) hari ini. Menyusul Senin (5/9) besok adalah batas waktu penyerahan dokumen klub profesional oleh PSSI ke AFC (Asian Football Confederation). Lepas hari ini dan besok, maka persoalan dualisme kepengurusan Arema bakal sampai di meja AFC dengan kemungkinan terburuk tim kebangaan Aremania ini gagal mengikuti kompetisi profesional level 1. Meski semua masih bergantung dari keputusan PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola Indonesia. Berdasarkan pertemuan PSSI dengan dua kubu yang berseteru di Jakarta, Jumat (26/9) lalu, diharapkan konflik internal di Arema bisa selesai dengan rekonsiliasi. Satu kubu Rendra Kresna bersama Iwan Kurniawan dan Eddy Rumpoko sebagai Pembina Yayasan, serta Iwan Budianto sebagai wakil investor. Satu kubu lagi adalah Muhamad Nur bersama pendiri Arema, Lucky Acub Zainal. Dua kubu ini diharapkan oleh PSSI bisa menyatu untuk bersama-sama mengelola Arema. Meski hingga kemarin, belum ada tanda-tanda kedua kubu bakal kembali bertemu untuk rencana proses rekonsiliasi itu. ’’Saya sudah coba berkali-kali menghubungi Pak Nur, tapi tidak bisa. Saya sebenarnya tidak tahu siapa yang sebenarnya mengundang dan saya tidak dalam posisi itu. Saya beranikan diri untuk mengundang Pak Nur, karena ini semua demi Arema,’’ ungkap Rendra Kresna kepada Malang Post, kemarin sore. ’’Setiap saya telpon Pak Nur tidak diangkat, di sms juga tidak masuk. Lalu saya suruh Sudarmaji sebagai Manajer Media Officer. Sekali lagi saya sebenarnya tidak punya wewenang untuk mengundang, tapi ini demi Arema, kita mengundang Pak Nur,’’ sambung Pembina Yayasan yang juga Bupati Malang ini. Rendra mengakui, pihaknya berencana bisa bertemu dengan pihak Muhamad Nur hari ini juga, tepatnya pukul 13.00 WIB. Namun bisa jadi pertemuan itu batal terwujud, karena hingga semalam belum ada komunikasi dengan Muhamad Nur. ’’Kita juga minta coba Pak Bambang (Pengawas Yayasan Arema, Red) yang menghubungi, tapi juga tidak bisa. Rencananya besok (hari ini, Red) jam satu siang kita bisa ketemu dan kita tidak bicara siapa yang mengundang, karena ini demi Arema,’’ yakin Rendra. Menariknya dari pengakuan mantan Wakil Bupati Malang ini, dirinya menerima laporan bahwa ada Aremania yang berhasil menghubungi Muhamad Nur. Aremania yang dimaksud adalah Ahmadi korwil Bululawang. Muhamad Nur menyebutkan bahwa untuk rencana pertemuan diserahkan pada Rendra. ’’Ya, menurut Aremania ini, Pak Nur bilang pertemuannya tergantung saya untuk waktu dan tempatnya, tapi begitu saya telpon tidak diangkat,’’ kata Rendra. ’’Sebenarnya harapan kita dari pertemuan ini adalah ingin bertemu, duduk bersama dan sebenarnya mereka maunya apa,’’ lanjutnya. ’’Ya kalau ada yang bisa dikompromikan, kenapa tidak? Itu bisa dilakukan bersama-sama. Kita minta kepastian dari Pak Nur untuk bertemu, ternyata tidak bisa dihubungi. Mudah-mudahan saja besok (hari ini, Red.) jam satu siang bisa ada pertemuan, kita lihat besok (hari ini, Red.),’’ tandas Rendra. Sementara saat Malang Post coba kembali menghubungi Muhamad Nur, mantan Sekda Kota Malang ini memang tak mau menjawab. Hanya saja Ahmadi membenarkan bahwa dirinya sempat menjalin komunikasi dengan Muhamad Nur. Sedikitnya dua kali, Ahmad mengaku bisa berkomunikasi dengan Muhamad Nur melalui telpon genggamnya. ’’Pada intinya Pak Nur memang tidak mau bertemu dan menyerahkan persoalan Arema ini ke PSSI. Alasanya agar secepatnya masalah Arema ini bisa diselesaikan PSSI dan segara ada keputusan PSSI’’ ungkap Ahmadi saat dikonfirmasi Malang Post perihal dialognya dengan Muhamad Nur, tadi malam. Dalam dialog tersebut, Muhamad Nur justru mengaku belum dihubungi pihak Rendra Kresna. ’’Kalau kontak tidak, tapi kalau ucapan hari raya idul fitri itu ada, dan sudah saya balas. Kalau memang Pak Rendra hubungi saya, pasti saya angkat,’’ ucap Muhamad Nur seperti disampaikan Ahmadi. ’’Persoalan Arema ini sudah kita serahkan ke PSSI, beberapa waktu lalu sudah kita sampaikan ke Pak Ketua PSSI dan kemarin juga sudah ditanggapi Pak Sihar (Ketua Komite Kompetisi PSSI, Red). Ya sudahlah biar ini diselesaikan PSSI. Biar Arema ini tetap jalan, yang penting sabar saja dulu, nanti diselesaikan dengan baik,’’ ujar Ahmadi menirukan perkataan Muhamad Nur. ’’Kalau tidak demi Arema, saya sudah lama tidak urus Arema. Sungguh saya tidak ada tendensi apa pun mengurus Arema ini. PSSI sudah melangkah, malu kalau saya tarik lagi,’’ sebut M. Nur. Persoalannya, PSSI sendiri mengaku belum menerima laporan dari pihak Muhamad Nur. Paling tidak dari pengakuan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin ternyata masih berpikir persoalan internal Arema bisa diselesaikan oleh pengurus Arema sendiri. Artinya PSSI menganggap masih ada peluang untuk proses rekonsiliasi. ‘’Ya, untuk masalah Arema kita serahkan ke Arema. Bagaimana Arema menyelesaikan masalah rumah tangganya sendiri. Sampai saat ini (kemarin sore, Red.) belum ada laporan perihal kondiri terakhir di Malang. Jadi PSSI masih belum memutuskan apa pun, dan kita minta itu diselesaikan di Arema sendiri,’’ terang Djohar kepada Tembel, Aremania korwil Stasiun saat dikonfirmasi perihal kemelut yang terjadi di Arema.
Djohar pun berharap diantara dua kubu bisa bersatu untuk bersama-sama mengelola dan mengurus Arema. Lantaran Ketua Umum yang menggantikan posisi Nurdin Halid ini meyakinkan bahwa Arema mutlak harus tetap ikut kompetisi professional level 1 musim depan. ’’Arema mesti muncul di kompetisi musim depan, itu mutlak. Ya pengurus bisa bersama-sama mengelola Arema. Saya jamin, Arema pasti ikut kompetisi musim depan,’’ yakin Djohar tanpa menyebutkan pengurus yang bakal mendapat restu PSSI jika rekonsiliasi nantinya tak bisa terealisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar