Pages

Pemain Arema Gundah

MALANG -
Mayoritas pemain Arema tengah bimbang. Itu karena mereka diminta untuk segera menandatangani kontrak secara penuh dengan pihak Rendra Kresna melalui Iwan Budianto. Di sisi lain, mereka sudah mengetahui jika PSSI menunjuk Ketua Yayasan Muhammad Nur sebagai pengelola yang legal.

Berdasarkan informasi yang diterima Radar Malang (Jawa Pos Group/JPNN), sejumlah pemain diminta datang di mes Arema kemarin malam. Agendanya pembicaraan kontrak dengan manajemen di bawah kendali Rendra Kresna. Hanya, mayoritas pemain menolak melakukan tandatangan tersebut.

"Iya, benar, kami memang diminta untuk segera melakukan tandatangan kontrak. Waktunya ditunggu sampai Sabtu (hari ini, Red). Tapi tentu saja kami harus pikir-pikir. Apalagi kami juga sudah tahu Arema yang sah sekarang di pihak M Nur," ujar salah satu pemain ketika menghubungi Radar Malang, tadi malam (23/9).

Karena kebingungan itulah, lima pemain tadi malam langsung menuju rumah pendiri Arema Lucky Adrianda Zainal. Dari lima pemain itu, terdapat tiga pemain lokal dan dua pemain asing. Pertemuan dilakukan dalam waktu sekitar satu jam.

Tidak jelas apa yang diperbincangkan karena pertemuan tersebut tertutup bagi wartawan. Sejumlah wartawan cetak, televisi, dan media online hanya menunggu di depan rumah Lucky. Hingga akhir pertemuan, pemain langsung bergegas menuju ke kendaraan masing-masing.

"Bagaimanapun kami juga menunggu kepastian. Saat ini sudah jelas Arema di bawah kendali M Nur yang legal oleh PSSI. Jujur saja, di saat tim lain sudah membangun tim, kami masih harus dipusingkan dengan keadaan ini," ujar salah satu pemain yang wanti-wanti namanya tidak disebutkan.

Dia menyatakan kekompakan tim yang sudah terbangunlah yang menyebabkan dia tidak mau meninggalkan tim kebanggaan Aremania tersebut. "Tapi saya tidak mau itu (meninggalkan Arema). Saya mau kompak dengan teman-teman lainnya," ujar pemain ramah tersebut.

Pemain lainnya menyatakan bagaimanapun jika kemungkinan terburuk dia harus keluar dari Arema, maka hal tersebut adalah hal yang sangat berat bagi dia. Pemain yang sudah mendapat uang tanda jadi sebelum lebaran lalu itu menyatakan bagaimanapun dia dibesarkan di tim berjuluk Singo Edan tersebut.

"Tidak bisa dipungkiri, kami dibesarkan tim pelatih disini. Namun, kami tahu, jika kami salah langkah dengan melakukan tandatangan dengan salah satu pihak,kami bisa saja tidak dipakai di pihak lain, dan karir kami bakalan tamat," ujar pemain potensial tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima Radar, pemain datang ke rumah Lucky untuk mempertanyakan kejelasan nasib mereka di Arema. "Pemain mempertanyakan nasibnya setelah tahu keputusan PSSI. Sam Ikul (sapaan Lucky) hanya bilang ke pemain tetap fokus dan konsentrasi latihan," ucap sumber tersebut. "Pemain juga menanyakan keputusan PSSI dan tawaran kontrak penuh dari Iwan Budianto," lanjut sumber tersebut.

Sumber tersebut juga mengatakan Lucky juga menegaskan ke pemain bahwa tim Arema adalah sekumpulan pemain-pemain tersebut. "Karena tim Arema adalah kalian. Kalian tidak usah terpengaruh terhadap situasi di luar lapangan. Apapun, yang akan membela panji Arema adalah kalian," tandas sumber tersebut menirukan ucapan Lucky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar