Pages

Prioritas Arema: Pertahankan Skuad Timnas

MALANG -

Arema FC sejauh ini belum begitu agresif soal ikatan kontrak dengan pemain. Tim yang tengah dilanda sengketa manajemen ini masih menunggu hasil Kongreslub PSSI sebelum menentukan skenario untuk musim depan.

Kendati demikian, sejumlah pemain sudah masuk dalam daftar aset yang wajib dipertahankan. Tak lain adalah pemain Singo Edan yang selama ini cukup stabil membela timnas, seperti Zulkifli Syukur, Kurnia Meiga, Ahmad Bustomi, Dendi Santoso, maupun Yongki Aribowo.

Pemain di atas bukan saja dianggap mempunyai kontribusi menawan tim tim Singo Edan. Namun juga menjadi kebanggaan Aremania karena membawa nama klub di level nasional maupun internasional.

"Komitmen manajemen memang mempertahankan sebagian besar pemain. Tapi jujur saja Arema ingin pemain-pemain yang masuk timnas untuk tetap bersama tim musim depan. Kemampuan mereka masih sangat kita butuhkan," terang Media Officer Arema Sudarmaji.

Memang, Arema sendiri belum bisa memberikan jaminan agar mereka bertahan di Malang. Selain masih menunggu kongres, tim berwarna kebesaran biru ini juga masih diwarnai sengketa dan butuh modal finansial.

Sudarmaji hanya mengingatkan bahwa Arema masih mempunyai daya tawar menarik bagi pemain. Selain prestasi yang cenderung stabil dengan menjadi runner up dan juara di dua musim terakhir, pemain juga berkesempatan tampil di level asia.

"Tak semua tim bisa memberikan garansi itu. Tapi Arema sudah membuktikannya dan belum tentu pemain bisa mempunyai pengalaman yang sama di klub lain. Jadi saya pikir Arema masih punya sesuatu untuk membuat pemain bertahan," lanjut mantan wartawan ini.

Sudarmaji tak menutup mata ada beberapa pemain yang sudah menjadi incaran klub lain. Salah satunya kiper Kurnia Meiga yang masuk dalam proyek masa depan Persib Bandung sebagai penerus Markus Horison yang sudah mulai uzur.

Tapi manajemen masih optimistis para pemain bakal tetap memilih Malang. Ikatan emosional juga dipandang ikut menentukan pilihan pemain karena rata-rata pemain mereka baru melejit setelah bergabung dengan Arema.

"Pemain yang masuk timnas memang sangat potensial menjadi bidikan klub lain karena kemampuannya yang sudah teruji," tandas Sudarmaji. Arema sendiri dalam dua musim terakhir selalu mendominasi skuad timnas, dengan mengirimkan wakil paling tidak lima pemain.

Sementara itu, pekerjaan rumah (PR) Arema masih menumpuk seusai musim kompetisi 2010-2011. Selain masih menunggak pembayaran gaji pemain U-21 selama 11 bulan, Arema kini juga dalam kondisi 'mati suri' alias tak berpenghuni.

Sebanyak 30 karyawan dirumahkan setelah habis kontrak sejak 1 Juli dan belum ada kepastian kapan mereka bakal kembali menjalani rutinitas. Praktis, kantor Arema Jln Sultan Agus kini sepi tanpa rutinitas. Tapi manajemen mengaku tetap akan memakai jasa karyawan tersebut saat aktifitas tim kembali normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar