Pelatih Sriwijaya
Football Club Kas Hartadi memilih tanpa beban menjalani pertandingan
perang bintang melawan Tim All Star Liga Super Indonesia di Stadion
Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (15/7).
"Beban sebenarnya sudah hilang setelah menyelesaikan pertandingan
terakhir liga yakni melawan Persib Bandung, Rabu (11/7). Saya mencoba
untuk santai saja meski tetap serius menghadapi perang bintang ini,"
ujarnya di Palembang, Sabtu.
Menurut pelatih asal Solo itu, perang bintang sebagai ajang gengsi
semata karena mempertemukan tim juara dengan kumpulan pemain bintang
hasil jajak pendapat jutaan pencinta sepak bola Tanah Air.
"Tentunya akan lebih manis jika gelar juara musim ini
disempurnakan dengan memenangkan pertandingan perang bintang. Tapi,
saya tidak mau membebani pemain, malahan sangat ingin sekali memberikan
kesempatan kepada pemain lapis kedua," ujarnya.
Ia mengharapkan "Laskar Wong Kito" tetap termotivasi untuk menang meski telah menasbihkan gelar liga musim ini.
Grafik permainan yang menanjak diharapkan mampu menekan permainan Tim All Star dikomandoi pelatih Persela Miroslav Janu.
"Motivasi hadiah dan prestise gelar juara dapat dijadikan pelecut
semangat bagi pemain, apalagi tim yang dihadapi belum tentu sebaik
namanya," katanya.
Dua puluh pemain bintang itu, menurut Kas, belum padu karena bukan sebuah tim yang utuh.
Pemain itu, untuk penjaga gawang ; Kurnia Meiga, I Made Wirawan,
pemain belakang ; Zulkifli Syukur, Ricardo Salampessy, Victor Igbonefo,
Fabiano Beltrame, Hamkah Hamzah, Jajang Sukmara, Supriyono.
Kemudian, pemain tengah ; Atep, Gustavo Lopez, Zah Rahan, M
Ridwan, Ahmad Bustomi, Eka Ramdhani, dan pemain depan ; Fransisco Aldo
Bareto, Bambang Pamungkas, Safee Sali, Alberto Goncalves, Alejandro
costas.
"Mereka hanya gabungan pemain bagus, dan belum tentu padu secara
tim. Inilah kesempatan Sriwijaya FC untuk membuktikan kualitas sebagai
juara," ujarnya.Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar