Pages

Exco PSSI Hari Ini Rapat Tentukan Nasib IPL

Komite Eksekutif PSSI hari ini, Selasa (25/10/2011) rencananya akan mengelar rapat untuk menentukan kelanjutan kompetisi Indonesia Premier League (IPL).

Kabar tersebut dibenarkan oleh salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI Toni Aprilani. Dia menuturkan bahwa akan mengusahakan agar kompetisi IPL tetap akan kembali diikuti oleh 18 peserta karena sudah diputuskan dalam Kongres di Bali.

“PSSI tidak bisa seenaknya menambah peserta kompetisi kasta tertinggi. Penetapan jumlah peserta liga telah diputuskan pada Kongres PSSI Bali. Jadi, kalau program ini mau diubah misalnya dari 18 ke 24, harus dibahas di kongres berikutnya atas usulan exco,”

"Wajar kalau ada anggota komite eksekutif yang tidak memegang statuta PSSI dan FIFA sebagai landasan menentukan kompetisi. Tapi kalau saya ingin sesuai aturan. Kalau komite eksekutif terpecah dua, kita voting saja untuk tentukan kompetisi,” sambungnya.

Selain penambahan peserta baru tersebut dianggap melanggar Statuta PSSI, rapat nanti juga otomatis akan membahas laga perdana IPL antara Persib menghadapi Semen Padang, 15 Oktober lalu. Hasil pada pertandingan itu adalah imbang 1-1 untuk kedua tim.

“Mungkin interpretasinya saja. Tidak tahu kalau harus sampai digugurkan,” kata Toni. Jika dilihat dari sisi kedatangan AFC, lanjut dia, memang benar karena AFC memberikan waktu agar pertandingan di gelar pada 15 Oktober.

Sore Ini, 'Garuda Muda' Tajamkan Bola-bola Mati

Jakarta - Tim nasional Indonesia U-23 terus mengasah kemampuan jelang turun di SEA Games November mendatang. Inilah menu latihan 'Garuda Muda' sore ini (19/10/2011).

Pada sesi latihan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Rabu sore, Kurnia Meiga dkk memulai sesi pemanasan seperti biasa sebelum masuk porsi latihan utama.

Pada latihan utama itu, RD mempecah dua bagian. Satu kelompok memainkan game setengah lapangan untuk bermain umpan-umpan pendek antar pemain, sedangkan kelompok satunya diasah dalam penyelesaian bola-bola mati.

Pada kloter pertama Zulham Zamrun, Djoko Sasongko dan Ferdinand Sinaga. Lalu pada kloter kedua, Andik Vermasyah dan pemain yang sekarang bermain di divisi dua Belgia, CS Vise, Yericho Christianto.

Yericho cukup menunjukan performa menjanjikan dalam penyelesaian bola mati. Pemain yang mengasah ilmu di Paraguay bersama tim nasional SAD itu beberapa kali membuat sepakan yang bagus dan menembus gawang Kurnia Meiga.

Setelah itu, pemain digabungkan pada akhir sesi untuk melakukan sit-up, back-up dan push-up lalu ditutup dengan mendengarkan instruksi dari coach RD.

Inilah Jadwal Laga Timnas U-23 di SEA Games

JAKARTA -
Timnas U-23 Indonesia yang berada di Grup A harus menerima kenyataan menghadapi lawan-lawan yang merupakan kekuatan di kawasan ASEAN. Meski demikian target emas tetap dipertahankan skuad besutan Rahmad Darmawan.

Skuad Garuda Muda diketahui akan berjumpa dengan Thailand, Singapura, Malaysia dan Kamboja. Kekuatan di grup ini terbilang setara kecuali Kamboja yang bisa dibilang tim terlemah dalam grup ini.

Egi Melgiansyah dkk akan mengawali perjuangannya dengan menghadapi Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 9 November 2001. Diikuti duel lawan Singapura (13/11), Thailand (15/11) dan terakhir menghadapi juara bertahan, Malaysia pada 17 November.

Dua tim teratas di masing-masing grup berhak melaju ke babak semifinal yang dijadwalkan berlangsung pada 19 November dan final berlangsung pada 21 November 2011.

Berikut jadwal pertandingan di Grup A:

(9 November 2011): Indonesia vs Kamboja, Malaysia vs Singapura

(11 November 2011): Malaysia vs Thailand, Kamboja vs Singapura

(13 November 2011): Indonesia vs Singapura, Thailand vs Kamboja

(15 November 2011): Indonesia vs Thailand, Malaysia vs Kamboja

(17 November 2011): Thaliand vs Singapura, Indonesia vs lawan Malaysia

RESMI PEMAIN AREMA INDONESIA

#KIPER

~ Dede Sulaiman
~ Aji Saka ~ Kurnia Meiga.

#BELAKANG

~ Leonard Tupamahu
~ Irfan Raditya
~ Johan Alfarizi
~ Rigan Agachi
~ Hermawan
~ Fariz Bagus Dinata

#TENGAH

~ Muhammad Ridhuan
~ Esteban Guillen
~ Yoga Eka Hera
~ Roni Firmansyah
~ Herman Romansyah
~ Legimin Raharjo
~ Hendro Siswanto
~ Putut Waringin Jati
~ Roman Chmelo

#DEPAN

~ Noh Alam Shah
~ Sunarto
~ TA Musafri
~ Dendi Santoso.

#SELEKSI

~Krisuk Eko
~Kevin Tata
~Jaya Teguh Angga

OSO Rekom Arema ke ISL

Hingga kini perseteruan PSSI dengan beberapa klub peserta kompetisi masih berlanjut. PSSI melalui Ketua Bidang Kompetisi, Sihar Sitorus pun memberi batas waktu hingga 26 Oktober pada kelompok 14 (klub-klub yang menentang digelarnya Indonesian Primier League) agar menyampaikan surat resmi.

Maka kelompok 14 melalui Harbiansyah Hanafiah juru bicaranya menjelaskan bahwa mereka... akan melayangkan surat resmi ke PSSI pada 23 Oktober mendatang. Tuntutan mereka adalah kompetisi tetap dikelola PT Liga Indonesia dengan jumlah peserta 18 klub sesuai statuta PSSI. Kebetulan, usai menggelar pertandiangan Persib Bandung lawan Semen Padang yang disebut-sebut sebagai laga perdana IPL, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi. Sehingga jadwal pertandingan IPL yang semestinya digelar Minggu (16/10) kemarin dan Rabu (19/10) besok dipastikan batal.

PSSI sendiri belum memberi sikap resmi perihal adanya 14 klub yang menolak digelarnya IPL ini. Kemungkinan terburuk, kelompok ini bakal menggelar kompetisi sendiri atau Breakaway League seperti halnya kompetisi LPI (Liga Primer Indonesia) pada era Nurdin Halid beberapa waktu lalu.
Mereka yang tergabung dalam kelompok 14 meliputi Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda, dan Mitra Kukar.

Sementara Arema, yang disebut-sebut bakal mengikuti kompetisi resmi dibawah naungan PSSI itu tampaknya belum sepenuhnya benar. Menyusul ada klaim dari kelompok 14, bahwa tim yang menurut PSSI resmi dikelola Muhammad Nur itu sejatinya mendapat rekom untuk gabung di kompetisi ISL.

Adalah OSO (Oesman Sapta Odang), investor Arema yang mendukung keberadaan M. Nur ini kabarnya menginginkan Arema bergabung dengan kolompok 14. Seperti disampaikan Syahril Taher, Ketua Umum Persiba Balikpapan bahwa pimpinan OSO Grup itu merekomendasikan Arema ikut kelompok 14.
"Pengelola klub Arema Indonesia yaitu Oesman Sapta Odang bilang pada saya, bahwa mereka ikut kita. Dengan demikian sebenarnya kami sudah ada 15 klub yang sepakat menentang kebijakan PSSI yang salah itu," ujar Syahril Taher mengutip keterangannya di sebuah media online.

Syahril Taher mengatakan, ke-15 klub itu, termasuk Arema, sepakat untuk memutar kompetisi sendiri karena pada dasarnya yang berkewenangan memutar kompetisi adalah klub. Sekaligus menegaskan kompetisi hanya diikuti 18 klub, bukan 24 klub seperti yang telah diputuskan PSSI.

Bahkan menurut Harbiansyah Hanafiah, jumlah 15 klub ini bisa bertambah dengan kemungkinan bergabungnya Persija Jakarta versi Ferry Paulus. Termasuk ada indikasi Persiba Bantul juga kan bergabung. Sehingga kini bergantung pada sikap dan keputusan PSSI untuk memenuhi tuntutan klub ini.

Jika tetap ngotot dengan keputusannya, maka kemungkinan besar kompetisi bakal terbelah dua. Pada posisi ini, jika benar OSO Grup yang menjadi investor Arema versi M. Nur jadi memilih kompetisi ISL, maka ada peluang untuk kembali bersatu dengan Arema versi Rendra yang memang mendukung Singo Edan ke ISL.

Sayang, hingga tadi malam, M. Nur belum bisa dikonfirmasi perihal sikap investor Arema tersebut. “Sejak awal, kami selalu berkomitmen agar Arema Indonesia hanya satu seperti yang diamanatkan Aremania,” sebut Media Officer Arema, Sudarmaji mewakili Arema versi Rendra menanggapi kemungkinan bersatunya Arema. “Keputusan PSSI yang membuat komitmen persatuan di Arema Indonesia menjadi terpecah. Kita juga bukan mengabaikan keputusan PSSI, tapi coba dicek di PT Liga Indonesia, Arema Indonesia masih terdaftar atas nama siap, ini juga menjadi momentum untuk mengecek kembali aspek legalitasnya,” sambung mantan wartawan ini.

Menurutnya, saat ini pihaknya dalam semangat menyelamatkan sepakbola nasional, termasuk reputasi Arema. Pria yang akrab disapa Darmaji ini, keliru jika Arema tidak merespon positif untuk ikut dalam kompetisi sesuai statuta. Untuk, ini bisa jadi kesempatan Arema untuk menyelesaikan persoalan verifikasi.
“Sekaligus ini momentum Arema Indonesia untuk menyatukan kembali komitmen mengikuti kompetisi yang sesuai dengan statuta PSSI, AFC dan FIFA,” yakin Darmaji yang kini menunggu regulasi dan kebijakan dari PT Liga Indonesia. Meski juga tidak menjamin, Arema versi M. Nur itu bakal ke ISL.

Setidaknya jika mengingat hubungan M. Nur dengan Arifin Panigoro selaku bos LPI yang pastinya masih mengingingkan Arema tetap di kompetisi IPL. Apalagi ada investor lain yaitu Ancora Grup yang kabarnya dalam proses mengambil alih pengelolaan Arema dari OSO Grup.

Persiapan SEA Games Molor, DPR takkan Beri Sanksi ke Pemerintah

JAKARTA -
DPR RI tidak akan mempermasalahkan jika pada pada hari pelaksanaan SEA Games sudah dimulai namun sejumlah sarana pertandingan olahraga masih belum ada yang siap. DPR Tidak akan memberikan sanksi apapun kepada pemerintah.

"Tidak perlu ada sanksi," kata anggota Komisi X DPR RI, I Wayan Coster di Kantor KPK, Jakarta, Senin (17/10).

Coster mengatakan, pihaknya bersama pemerintah sering membahas mengenai antisipasi molornya sejumlah sarana pertandingan. Pihaknya yakin, pemerintah bisa menyelesaikan seluruh sarana pertandingan itu sebelum pelaksanaan SA Games dimulai.

"Pemerintah menyatakan akhir Oktober seluruh sarana pertandingan SEA Games sudah selesai semua," katanya.

Sejumlah arena pertandingan SEA Games 2011 di Komplek Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatra Selatan, masih dalam pengerjaan. Bahkan, sarana penunjang seperti taman, tribun penonton, dan area parkir, juga belum rampung. Pembukaan SEA Games sendiri akan dilakukan pada 11 November 2011 mendatang.

TA Musafri Kagumi Pelatih Arema Indonesia

Setiap pelatih sepakbola, pasti memiliki cara tersendiri dalam melatih anak asuhnya. Namun, ada yang luar biasa dalam diri Milomir Seslija, pelatih Arema Indonesia asal Bosnia.

Dari pengakuan salah satu pemain Arema, TA Musfri, sosok Milo cukup luar biasa, jarang ditemui pada pelatih pada umumnya. "Pemain Arema mengakui, sosok Milo cukup akrab dengan pemain. Disiplinnya luar biasa," katanya, Senin (17/10/2011).

Menurut Musafri, Milomir Seslija, kala diluar latihan atau bertugas sebagai pelatih, mampu membedakan. "Kala di lapangan, cukup disiplin dan profesional. Pengalaman saya, jarang ditemui pelatih seperti dia," akunya santai.

Dalam menerapkan programnya, baik saat latihan cukup mendidik dan betul-betul membimbing kepada pemain. "Semua pemain Arema, sangat suka sama pelatih Milo. Kepada media dan Aremania, juga cukup menghormati. Tak susah kalau diajak foto bareng dengan Aremania," ujarnya.

Musafri berharap, dengan hadirnya sosok Milo ke Arema itu, pemain Arema berharap bisa membawa Arema menjadi juara. "Itu yang terpenting. Saya yakin, kalau sudah baik dengan pemain dan suporter, akan berdampak pada tim untuk bisa jadi juara," katanya

Ditanya apa perbedaannya dengan sosok Miroslav Janu? Musafri enggan menjelaskannya. "Wah soal itu, saya tak bisa menjelaskan. Karena masing-masing pelatih, jelas punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Saya tak mau menilainya. Yang jelas, semua pemain Arema nyaman dengan sosok Milo," katanya.

5 bonek di tangkap

Supporter bondo nekat (bonek) terancam tidak bisa ditemani sang dirigen idolanya saat Persebaya bertanding di Gelora 10 November dalam Liga Primer Indonesia.


Pasalnya, Hamim Gimbal akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polrestabes Surabaya. Hamim tidak sendirian, melainkan akan dikurung dalam sel tahanan bersama empat orang temannya yakni Febri Hinuk alias Melky, Eric Suyanto, Joner dan Roni Kurniawan.

Informasi yang digali suarakawan.com di Mapolrestabes Surabaya, mereka dianggap terbukti melanggar pasal berlapis yakni pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan Freddy Handoko (29), warga Jl. Banyu Urip Gg. III, dirawat di RS Wiliamboth setelah dibacok Melky dan harus mendapatkan 42 jahitan.

Kemungkinan tersangka bisa bertambah karena hingga kini kelima dedengkot bonek masih menjalani pemeriksaan secara maraton di Unit Resmob Polrestabes. “Para bonek-bonek masih diperiksa mas,” ujar seorang anggota yang tidak mau disebutkan namanya.

Diketahui, tawuran antar elemen suporter bondo nekat (bonek) terjadi di Kebun Binatang Surabaya (KBS) tepatnya di depan pintu masuk, Jumat (14/10) malam.
Seorang kelompok supoter dari Bonek Brotherhood, Freddy Handoko (29), warga Jl. Banyu Urip Kidul Gg III, terluka bacok tepat mengenai kepala bagian belakang yang dilakukan oleh salah seorang kelompok bonek yang disinyalir dari kubu Hamim Gimbal Cs.

Setelah terkapar dengan darah mengucur deras dibagian kepalanya, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Williamboth di Jl. Diponegoro, hingga kini masih menjalani perawatan tim medis.
Sementara usai membacok, pelaku pembacokan, diketahui bernama Melky langsung kabur melarikan diri. Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yang mendapatkan informasi adanya tawuran itu, ke TKP untuk membubarkan secara paksa.

Polisi tak membutuhkan waktu lama meringkus enam orang bonek dari kubu Hamim Gimbal, yang disinyalir melakukan pengeroyokan dan pembacokan terhadap seorang kelompok supoter dari Brotherhood, Freddy Handoko.

sumber suarakawan.com

Pemain Arema Diliburkan Dua Sesi Latihan

Pelatih Arema Indonesia Milomir Seslija tidak mau berspekulasi untuk mempersiapkan tim Singo Edan menghadapi kompetisi Liga Prima Indonesia 2011/12. Buktinya, pasca training center (TC) di Agrokusuma, Kota Batu, M Ridhuan dkk diliburkan hanya dua sesi latihan.

"Pemain hanya diliburkan dua kali latihan. Minggu (16/10) sore dan Senin (17/10) sore libur, tapi Senin paginya tetap latihan. Sedangkan hari Selasa (18/10) dan seterusnya latihan diadakan pagi dan sore. Hanya saja, tempat latihan ditentukan kemudian," papar manajer media officer Arema Indonesia, Noor Ramdhan, Minggu (16/10).
Dia menjelaskan, minimnya liburan pasca TC itu dikarenakan pelatih Milomir Seslija ini tidak ingin tim Singo Edan mengecewakan kala memasuki pertandingan resmi. Makanya, tandas dia, latihan terus digenjot, meskipun pertandingan perdana Arema lawan PSM Makassar baru digelar 27 November mendatang.

Apalagi, tim yang dibangun pelatih asal Bosnia ini masih membutuhan waktu untuk proses adaptasi. Itu mengingat, banyak punggawa baru yang bergabung dengan tim Singo Edan ini.

Karena itu, terang Noor Ramadhan, liburan bagi pemain Arema pasca TC di Agrowisata Batu hanya dua sesi latihan. Setelah itu, pemain latihan seperti biasa sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pelatih.

PSSI Tak Pedulikan Klub Pemboikot

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberi tenggang waktu sampai 26 Oktober 2011 kepada 14 klub yang mengancam memboikot keikutsertaannya dari kompetisi Liga Prima Indonesia 2011-2012.

“Apabila ke-14 klub yang mengancam tidak mau main itu tetap tidak memberikan respons, PSSI akan meninggalkan tim-tim tersebut dan tetap melanjutkan kompetisi yang telah dimulai laga perdananya mempertemukan Persib Bandung melawan Semen Padang,” kata Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus,


Sihar mengatakan, mulai Senin (17/10/2011) besok, PSSI akan melayangkan surat kepada klub-klub tersebut dan batas waktunya pun telah ditentukan. “Kami ingin kompetisi ini berjalan dengan baik, bukan dengan banyak masalah dan IPL adalah liga resmi, bukan ilegal,” katanya.

Sebanyak 14 klub menolak bergabung di kompetisi yang dibuat PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang menjadi pengelola kompetisi IPL. Mereka ingin pengelolaan kompetisi dikembalikan ke PT Liga Indonesia. Klub-klub itu mengancam mereka mengancam akan menggelar liga tandingan jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

Tim yang memboikot tersebut adalah Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Arema Indonesia, dan Persisam Samarinda. Persib Bandung juga disebut-sebut akan ikut ambil bagian dalam aksi tersebut.

Klub-klub tersebut meminta PSSI untuk memberlakukan statuta hasil keputusan Kongres II PSSI di Bali, Januari 2011, di mana tim peserta Liga Indonesia hanya akan diikuti oleh 18 klub. Selain itu, 14 tim tersebut pun mempermasalahkan jadwal Liga Prima Indonesia yang tidak mengakomodir kepentingan klub peserta.

OSO Rekom Arema ke ISL

MALANG-   
Hingga kini perseteruan PSSI dengan beberapa klub peserta kompetisi masih berlanjut. PSSI melalui Ketua Bidang Kompetisi, Sihar Sitorus pun memberi batas waktu hingga 26 Oktober pada kelompok 14 (klub-klub yang menentang digelarnya Indonesian Primier League) agar menyampaikan surat resmi.

    Maka kelompok 14 melalui Harbiansyah Hanafiah juru bicaranya menjelaskan bahwa mereka akan melayangkan surat resmi ke PSSI pada 23 Oktober mendatang. Tuntutan mereka adalah kompetisi tetap dikelola PT Liga Indonesia dengan jumlah peserta 18 klub sesuai statuta PSSI.     Kebetulan, usai menggelar pertandiangan Persib Bandung lawan Semen Padang yang disebut-sebut sebagai laga perdana IPL, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi. Sehingga jadwal pertandingan IPL yang semestinya digelar Minggu (16/10) kemarin dan Rabu (19/10) besok dipastikan batal.

    PSSI sendiri belum memberi sikap resmi perihal adanya 14 klub yang menolak digelarnya IPL ini. Kemungkinan terburuk, kelompok ini bakal menggelar kompetisi sendiri atau Breakaway League seperti halnya kompetisi LPI (Liga Primer Indonesia) pada era Nurdin Halid beberapa waktu lalu.
Mereka yang tergabung dalam kelompok 14 meliputi Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda, dan Mitra Kukar.

    Sementara Arema, yang disebut-sebut bakal mengikuti kompetisi resmi dibawah naungan PSSI itu tampaknya belum sepenuhnya benar. Menyusul ada klaim dari kelompok 14, bahwa tim yang menurut PSSI resmi dikelola Muhammad Nur itu sejatinya mendapat rekom untuk gabung di kompetisi ISL.

    Adalah OSO (Oesman Sapta Odang), investor Arema yang mendukung keberadaan M. Nur ini kabarnya menginginkan Arema bergabung dengan kolompok 14. Seperti disampaikan Syahril Taher, Ketua Umum Persiba Balikpapan bahwa pimpinan OSO Grup itu merekomendasikan Arema ikut kelompok 14.

    "Pengelola klub Arema Indonesia yaitu Oesman Sapta Odang bilang pada saya, bahwa mereka ikut kita. Dengan demikian sebenarnya kami sudah ada 15 klub yang sepakat menentang kebijakan PSSI yang salah itu," ujar Syahril Taher mengutip keterangannya di sebuah media online.

    Syahril Taher mengatakan, ke-15 klub itu, termasuk Arema, sepakat untuk memutar kompetisi sendiri karena pada dasarnya yang berkewenangan memutar kompetisi adalah klub. Sekaligus menegaskan kompetisi hanya diikuti 18 klub, bukan 24 klub seperti yang telah diputuskan PSSI.

    Bahkan menurut Harbiansyah Hanafiah, jumlah 15 klub ini bisa bertambah dengan kemungkinan bergabungnya Persija Jakarta versi Ferry Paulus. Termasuk ada indikasi Persiba Bantul juga kan bergabung. Sehingga kini bergantung pada sikap dan keputusan PSSI untuk memenuhi tuntutan klub ini.

    Jika tetap ngotot dengan keputusannya, maka kemungkinan besar kompetisi bakal terbelah dua. Pada posisi ini, jika benar OSO Grup yang menjadi investor Arema versi M. Nur jadi memilih kompetisi ISL, maka ada peluang untuk kembali bersatu dengan Arema versi Rendra yang memang mendukung Singo Edan ke ISL.

    Sayang, hingga tadi malam, M. Nur belum bisa dikonfirmasi perihal sikap investor Arema tersebut. “Sejak awal, kami selalu berkomitmen agar Arema Indonesia hanya satu seperti yang diamanatkan Aremania,” sebut Media Officer Arema, Sudarmaji mewakili Arema versi Rendra menanganggpi kemungkinan bersatunya Arema.

    “Keputusan PSSI yang membuat komitmen persatuan di Arema Indonesia menjadi terpecah. Kita juga bukan mengabaikan keputusan PSSI, tapi coba dicek di PT Liga Indonesia, Arema Indonesia masih terdaftar atas nama siap, ini juga menjadi momentum untuk mengecek kembali aspek legalitasnya,” sambung mantan wartawan ini.

    Menurutnya, saat ini pihaknya dalam semangat menyelamatkan sepakbola nasional, termasuk reputasi Arema. Pria yang akrab disapa Darmaji ini, keliru jika Arema tidak merespon positif untuk ikut  dalam kompetisi sesuai statuta. Untuk, ini bisa jadi kesempatan Arema untuk menyelesaikan persoalan verifikasi.

    “Sekaligus ini momentum Arema Indonesia untuk menyatukan kembali komitmen mengikuti kompetisi yang sesuai dengan statuta PSSI, AFC dan FIFA,” yakin Darmaji yang kini menunggu regulasi dan kebijakan dari PT Liga Indonesia. Meski juga tidak menjamin, Arema versi M. Nur itu bakal ke ISL.

    Setidaknya jika mengingat hubungan M. Nur dengan Arifin Panigoro selaku bos LPI yang pastinya masih mengingingkan Arema tetap di kompetisi IPL. Apalagi ada investor lain yaitu Ancora Grup yang kabarnya dalam proses mengambil alih pengelolaan Arema dari OSO Grup.

profil AREMA INDONESIA

Arema Indonesia dulunya Arema Malang adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang. Di musim 2010-11, di acara launching sempat menggunakan nama Arema FC,[1] namun dua hari kemudian kembali lagi ke nama Arema Indonesia.[2]
Sejak hadir di persepakbolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. [3] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)


Sejarah

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Awal mula berdirinya PS Arema

(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.

Perjalanan Arema di Galatama

Berkas:Arema juara galatama XII.jpg
Skuad Arema ketika Juara Kompetisi Galatama XII 1992/93
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL


Monumen Singa Bola dari warga yang didedikasikan untuk Arema
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[4] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Transfer Pemain Windows II 2009/10

Pemain Masuk

Pemain Keluar


Skuad Arema 2010/2011

Pelatih Manajer: Miroslav Janu
Asisten Pelatih: Joko Susilo
Asisten Pelatih: Tony Ho
Pelatih Kiper: Dwi Sasmianto
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.

No.
Pos. Nama
31 Bendera Indonesia GK Achmad Kurniawan
45 Bendera Indonesia GK Aji Saka
1 Bendera Indonesia GK Kurnia Meiga Hermansyah
25 Bendera Indonesia GK Syaifudin
2 Bendera Indonesia DF Purwaka Yudhi
3 Bendera Indonesia DF Zulkifly Syukur
4 Bendera Indonesia DF Hermawan
7 Bendera Indonesia DF Benny Wahyudi
14 Bendera Indonesia DF Wahyu Gunawan
22 Bendera Indonesia DF Irfan Raditya
20 Bendera Indonesia DF Johan Ahmad Farizi
32 Bendera Indonesia DF Leonard Tupamahu
24 Bendera Slowakia DF Roman Golian
27 Bendera Indonesia DF Waluyo
19 Bendera Indonesia MF Ahmad Bustomi

No.
Pos. Nama
17 Bendera Uruguay MF Esteban Guillen
44 Bendera Indonesia MF Hendra Ridwan
77 Bendera Indonesia MF Juan Revi Auriqto
5 Bendera Indonesia MF Muhammad Fachrudin
6 Bendera Singapura MF Muhammad Ridhuan
9 Bendera Slowakia MF Roman Chmelo
18 Bendera Indonesia MF Ronny Firmansyah
11 Bendera Indonesia MF Tommy Pranata
12 Bendera Singapura FW Noh Alam Shah Kapten
99 Bendera Indonesia FW Ahmad Amirudin
15 Bendera Indonesia FW Sunarto
23 Bendera Indonesia FW Yongki Aribowo
29 Bendera Indonesia FW Talaohu Abdul Musafri
41 Bendera Indonesia FW Dendi Santoso

Pengurus

  • Ketua Yayasan: HM Nur
  • Presiden Kehormatan: Rendra Kresna
  • Media Officer: Sudarmaji

Prestasi

Gelar

  • Runner up (1): 1992
  • Juara (1): 1992/93
  • Juara (1): 2004
  • Juara (2): 2005, 2006
  • Runner up (1): 2010
  • Juara (1): 2009/2010
  • Runner up (1): 2010/2011
  • Runner up (1): 2008
  • Juara (1): 2007

Penghargaan

  • Tabloid Bola Best Team Award (2): 2006, 2007

Rekor Kemenangan-Kekalahan Terbesar

Menang

  • (Kandang) 19-06-2011 Bontang FC (8-0)[6]
  • (Tandang) 02-10-2010 Bontang FC (5-0)[7]

Kalah

  • (Kandang) 28-02-2009 Persipura (0-5)
  • (Tandang) 26-01-2003 Persipura (0-6)
  • (Tandang) 07-03-2011 Persipura (1-6)

Partisipasi di Liga

Galatama


Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
Galatama VIII 1987/88 Sinyo Aliandoe 6 (14 Tim)
Galatama IX 1988/89 Sinyo Aliandoe/Andi M Teguh 8 (18 Tim) Top Scorer Mecky Tata (18)
Galatama X 1990 Andi M Teguh 4 (18 Tim)
Galatama XI 1990/92 Andi M Teguh 4 (20 Tim) Top Scrorer Singgih Pitono (21)
Galatama XII 1992/93 M Basri/Gusnul Yakin 1 (17 Tim) Juara, Top Scorer Singgih Pitono (16)
Galatama XIII 1993/94 Gusnul Yakin 6 (Babak Penyisihan)17 Tim di bagi 2 Group

Liga Indonesia


Title Kompetisi Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
Liga Dunhill I 1994/95 Halilintar Gunawan Penyisihan (6 dari 17 tim)
Liga Dunhill II 1995/96 Gusnul Yakin Penyisihan (12 dari 16 tim)
Liga Kansas III 1996/97 Suharno Babak 12 Besar
Ligina IV 1997/98 Gusnul Yakin Dihentikan (kerusuhan politik)
Ligina V 1998/99 Hamid Asnan/Winarto Penyisihan (3 dari 6 tim)
Liga Bank Mandiri VI 1999/00 M Basri Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri VII 2001 Daniel Rukito Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri VIII 2002 Daniel Rukito Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri IX 2003 Terry Wetton/Gusnul Yakin/Henk Wullems 19 (22 Tim) Degradasi
Liga Pertamina Divisi 1 X 2004 Benny Dollo 1 Juara
Liga Djarum XI 2005 Benny Dollo Babak 8 Besar
Liga Djarum XII 2006 Benny Dollo Babak 8 Besar
Liga Djarum XIII 2007 Miroslav Janu Babak 8 Besar

Liga Super Indonesia


Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
ISL Djarum Super I 2008/09 Bambang Nurdiansyah/Gusnul Yakin 10
ISL Djarum Super II 2009/10 Robert Rene Alberts 1 Juara
ISL Djarum Super III 2010/11 Miroslav Janu 2 Runner up

Partisipasi di Liga Champions Asia

Pelatih


Nama Kebangsaa Tahun
Sinyo Aliandoe Bendera Indonesia 1987-1989
Andi M Teguh (Alm) Bendera Indonesia 1989-1992
M Basri Bendera Indonesia 1992-1993, 2000
Gusnul Yakin Bendera Indonesia 1993-94, 1995-96, 1997-98, 2003, 2008-09
Halilintar Gunawan Bendera Indonesia 1994-1995
Suharno Bendera Indonesia 1996-97
Hamid Asnan (Alm) Bendera Indonesia 1998
Winarto Bendera Indonesia 1998-1999
Daniel Rukito Bendera Indonesia 2001-2002
Terry Wetton Bendera Australia 2003
Henk Wullems Bendera Belanda 2003
Benny Dollo Bendera Indonesia 2004 - 2006
Miroslav Janu Bendera Republik Ceko 2006 - 2007
Bambang Nurdiansyah Bendera Indonesia 2008 (5 bulan)
Robert Rene Alberts Bendera Belanda 2009 - 2010
Miroslav Janu Bendera Republik Ceko 2010 -

Pemain terkenal

[rujukan?]

Mantan pemain

[rujukan?]

Pengelola

  • 1987-2003 Mayjen TNI (Purn) Acub Zaenal/ Ir. Lucky Acub Zaenal
  • 1995-1996 Ir. Lucky Acub Zaenal/ H.M Mislan
  • 2003-2009 PT Bentoel Investama Indonesia, Tbk
  • 2009-.... Konsorsium

Kit Supplier

 sumber : Wikipedia.org