Pages

Aremania Inginkan Perdamaian Para Pengurus

Polemik kepengurusan yang semakin hari semakin ramai diperbincangkan tampaknya membuat perwakilan Aremania mulai angkat suara. Setidaknya ini yang terlihat dari aksi simpatik perwakilan Aremania yang mengatasnamakan Aremania Non Blok di kantor Arema Jl. Sultan Agung 9 Malang tadi malam.

Perwakilan aksi malam tadi Agus Bintoro, Aremania asal Tumpang mengatakan bahwa aksi ini untuk menyikapi kemelut yang terjadi di internal pengurus Arema dan segera ada perdamaian dari kubu-kubu yang berseberangan.

Dalam aksinya kemarin, Aremania menggelar orasi didepan kantor yang isinya menyerukan agar para petinggi segera berdamai demi kebaikan Arema. "Kami menyusun surat terbuka ini dengan harapan dualisme kepengurusan ini segera bisa berakhir. Jika di Aremania, kita selalu pegang slogan Ayo Tetap Rukun, Damai Rek! Kami juga punya harapan kepada petinggi di Arema, untuk Damai Bos!", terang Agus Bintoro kepada wartawan, semalam.

Berikut adalah poin-poin yang disuarakan oleh perwakilan Aremania tadi malam :

Kami Aremania adalah supporter Arema, siapa pun pelatih, pemain, manager, pegurus yayasannya, wajib hukumnya bagi AREMANIA untuk mendukung.
Jadi bukan kapasitas Aremania untuk saling menghujat maupun terlibat polemik kubu-kubu yang berseteru di tubuh yayasan arema.

Kami Aremania menghormati orang-orang yang pernah berjasa di Arema Mulai pendiri Arema Jendral Acub Zaenal ,Ebes Sugiono, Sam ikul, Pak Mislan, Vigit, Eko Subekti, Ovan Tobing, Alm Gandi Yogatama, Daryoto Setiawan, SBW, Iwan Kurniawan, M.Nur, Gunadi, Rendra Krisna, Edy Rumpoko dan seterusnya. Untuk itu kami harapkan jangan sampai ada hujat-menghujat atau menjelek-jelekan simbol Arema di atas.

Kami Aremania selama ini diam jumlahnya lebih banyak dari yang berbicara di media dan forum. Diam Bukan Berarti kami tajut atau tidak perduli pada kondisi AREMA kami, tapi prihatin dengan kondisi Manajemen Arema saat ini.

Mulai saat ini kami tidak diam lagi dengan mulai sikap dan bergerak Dan secara tulus Kami mengajukan tuntutan sebagai berikut:

* Kepada kubu-kubu yang bersengketa harap berdamai sekarang juga demi AREMA dengan menanggalkan semua kepentingan atribut maupun golongan
* Hilangkan saling menghujat AREMA DAN AREMANIA
* Menghimbau kepada kepala daerah semalang Raya untuk mau duduk satu meja demi perbaikan dan kebaikan AREMA masa datang
* Agar dilakukan Audit secara menyeluruh dan transparan terhadap kinerja keuangan PT. AREMA selama ini
* Enyahkan semua pihak- pihak yang mencari keuntungan di Arema dengan cara curang dan memecah belah Arema dan Aremania

Demikian surat terbuka ini , kami buat tanpa didasari Kepentingan apapun dan tekanan dari fihak manapun.Semua ini kami lakukan ikhlas demi Arema.Dan mudah mudahan bisa sedikit bermanfaat bagi AREMA DAN AREMANIA juga masyrakat malang raya.

sumber wearemania.net

Juara ISL Persipura Diguyur Bonus Rp 2,5 M

Juara Indonesia Super League (ISL) 2010-11, tim Mutiara Hitam Persipura Jayapura baru saja menikmati bonus besar atas prestasi yang diraihnya. Bonus senilai Rp 2,5 miliar diberikan secara bertahap.

"Bonus itu sudah diserahkan setengah atau 50 persen, sisanya kembali akan diberikan usai pertandingan perang bintang di Stadion Mandala Jayapura, hari ini," kata Rudi Maswi, Manajer Persipura Jayapura, Rabu 29 Juni 2011.

Rudi mengatakan, bonus itu buah prestasi pemain yang sukses tiga kali membawa tim dari Indonesia paling timur itu menjuarai ISL. "Mereka pantas mendapatkan bonus karena kerja kerasnya, dan bonus kali ini cukup besar 2,5 miliar sebagai juara ISL," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum Persipura Jayapura M.R. Kambu tidak menyebutkan pasti bonus yang dimaksud. Apakah dalam bentuk barang atau uang tunai. Ia menjelaskan, bonus itu seharusnya bukan dari manajemen, tapi pihak lain.

"Semestinya bonus untuk juara bukan dari manajemen tapi dari luar, seperti pemda atau masyarakat simpatisan, dan inilah yang hingga kini belum ada," kata M.R. Kambu mengeluhkan.

Persipura memastikan diri menjadi juara Liga Super Indonesia (ISL) 2010-2011, setelah tim besutan Jackson F Tiago itu menaklukkan tuan rumah Persisam Samarinda 2-1 di Stadion Segiri, Rabu 8 Juni 2011 lalu.


Bonus kali ini berbeda ketika Persipura menjuarai ISL 2009. Saat itu, satu unit blackberry masing-masing diterima pemain dan semua elemen tim. Bonus lain adalah skuad Persipura juga diberikan tiket menonton laga Manchester United melawan Indonesian All Star di Jakarta, 20 Juli 2009. Namun tiket batal diberikan lantaran MU gagal ke Indonesia.

Jacksen ingin menjadi pelatih pertama yang bisa menjadi pemenang di Perang Bintang di dua tim berbeda.

Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago membawa misi pribadi dalam pertandingan Perang Bintang 2011 yang mempertemukan tim Mutiara Hitam dengan tim All-Star di Stadion Mandala, Rabu (29/6).

Ambisi pribadi yang diusung Jacksen adalah 'mempertahankan' gelar di Perang Bintang. Pada penyelenggaraan musim lalu, Jacksen sukses membawa tim All-Star meraih kemenangan atas Arema Indonesia.

Kali ini, Jacksen ingin membawa Persipura tampil sebagai pemenang di Perang Bintang. Dengan demikian, Jacksen akan menjadi pelatih pertama yang bisa membawa tim besutannya juara.

“Saya siap mengukir sejarah di pertandingan nanti. Saya sebelumnya membawa tim All-Star menjadi pemenang. Tahun ini berbeda. Sekarang saya membawa tim juara menghadapi All-Star. Saya ingin jadi pemenang lagi,” ungkap Jacksen.

Karena itu, Jacksen akan menurunkan pemain terbaik Persipura untuk menghadapi pemain pilihan dari Superliga Indonesia di tim All-Star. Namun, Persipura tidak bisa menurunkan Ricardo Salampessy, Imanuel Wanggai, dan Hamka Hamzah karena masih menjalani terapi.

Tiket laga perang bintang habis terjual

Tiket pertandingan sepak bola bertajuk 'Perang Bintang' antara tim juara Liga Super Indonesia musim ini Persipura Jayapura melawan tim All Star di stadion Mandala Jayapura, Rabu (29/6), telah habis terjual.

Hal ini membuat kecewa sejumlah warga kota Jayapura yang ingin menyaksikan secara langsung laga itu.

Wardhani Krismawanto, salah seorang warga yang ingin membeli tiket laga perang bintang, saat ditemui di seputaran stadion Mandala Jayapura, Selasa (28/6), mengaku sangat kecewa, karena kehabisan tiket.

"Saya sudah keliling Jayapura ke tempat-tempat yang menjual tiket, tapi semuanya sudah habis. Sekarang saya langsung mencari di sekitar stadion Mandala juga sama saja hasilnya," katanya yang mengaku datang dari kabupaten Mimika untuk menonton laga tersebut.

Senada dikemukakan seorang warga yang tak kebagian tiket laga Perang Bintang lainnya, Gerson Thesia, bahwa dia dan keluarga ingin sekali nonton langsung.

"Memang ada siaran langsung di salah satu stasiun Televisi, tapi atmosfer pertandingan sangat beda kalau nonton langsung. Apalagi ini adalah laga sejarah," ujar Gerson.

Sebelumnya ketua Panpel Persipura Benhur Tomi Mano mengatakan, harga tiket laga Perang bintang bervariasi, yakni tiket VVIP seharga Rp1 juta, VIP satu sampai empat seharga Rp 200 ribu, VIP I tribun Utara dan Selatan Rp 150 ribu, VIP III Rp50 ribu, untuk tribun Liverpool Rp100 ribu, dan kelas ekonomi Rp10 ribu.

Eddy Rumpoko Berupaya Lunasi Utang Arema

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko berupaya melunasi utang tim sepak bola Arema Indonesia senilai Rp10 miliar pada musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

“Saya dan teman-teman pengurus akan mengambil alih utang itu. Akan tetapi setelah melalui kesepakatan,” kata pria yang baru diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema itu di Surabaya, Jumat.

Saat ini pihaknya sedang berupaya melegalkan yayasan. “Selama ini yayasan belum ditata setelah pengurus banyak yang mundur dan tinggal Pak Nur (M Nur, Ketua Yayasan) dan Pak Andi (Andi Darussalam Tabussala, Dewan Pembina Arema),” katanya seusai mengikuti Apel Siaga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (FKPPI) di Lapangan Makodam V/Brawijaya itu.

Terkait adanya pihak yang menentang pengangkatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, Eddy menegaskan bahwa pihaknya hanya sebagai fasilitator.

“Saya ini sebagai fasilitator saja karena kebetulan domisili saya di Batu dan juga karena almarhum Bapak saya (Brigjen Purn Sugiyono, mantan Wali Kota Malang dan salah satu mantan pengurus Arema) dan Pak Acub (almarhum Acub Zainal selaku pendiri Arema),” katanya.

Selain itu, kesediaannya mengurusi Arema karena sejak masih muda termasuk anggota komunitas Aremania, julukan suporter fanatik Arema.

“Dari dulu saya sudah merasa memiliki Arema karena saya ini termasuk Aremania,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Selanjutnya dia menyerahkan semua persoalan yang dialami Arema kepada pengurus, termasuk mengenai rencana penjualan saham kepada pihak swasta.

Ia tak setuju jika Arema dipindahkan ke Kota Batu. “Saya tidak setuju karena Arema itu sudah menjadi milik `arek-arek` Malang,” katanya.

Menurut dia, keberadaan Arema secara tidak langsung juga mengangkat citra Kota Batu sebagai kota pariwisata dan agrobisnis.

“Arema selama ini sangat membantu Kota Batu sebagai ikon kota pariwisata. Setiap Arema bertanding tidak pernah ada anarkhisme,” kata Wali Kota Batu yang bakal mengakhiri jabatannya pada 2012 itu.



Apalagi selama ini, tambah dia, Arema juga telah menunjukkan prestasinya di kancah persepakbolaan Tanah Air dan manajemennya sudah bagus karena dalam kompetisi sebelumnya mampu menggandeng pihak sponsor dan meraih pendapatan dari penjualan tiket pertandingan.

“Kalau soal utang Rp10 miliar itu. Bisa kami carikan jalan keluar, entah itu ditanggung para pengurus atau dengan cara lain,” kata Eddy .

Piala Indonesia Digelar Setelah KLB PSSI

Piala Indonesia 2011 rencananya akan digelar September hingga Oktober 2011. Turnamen yang diikuti tim-tim dari empat kasta kompetisi nasional tersebut sempat tertunda karena kisruh yang melanda PSSI.

Demikian disampaikan Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalomboboy Senin 27 Juli 2011. Menurutnya, jadwal ini tidak akan mengganggu jalannya kompetisi yang diikuti para peserta.

"Kami memilih waktu itu karena bersamaan dengan dimulainya Liga Super Indonesia (ISL) musim depan, dan proses transfer serta kontrak pemain juga telah selesai," kata Tigor kepada VIVAnews, Selasa 27 Juni 2011.

Meski demikian PT Liga masih menunggu hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar di Solo, 9 Juli 2011. Pasalnya, sebagai penyelenggara turnamen ini, PT Liga harus melaporkan kegiatannya kepada PSSI.

"Hasil kongres tentu ada kaitannya dengan pelaksanaan turnamen ini. Karena seluruh rencana dan persiapan yang telah dilaksanakan harus dilaporkan kepada kepengurusan PSSI yang baru," ujar Tigor.

Piala Indonesia merupakan turnamen yang diikuti klub-klub dari empat level kompetisi. Turnamen ini awalnya digelar 2005 lalu dan diikuti oleh 92 tim --36 tim divisi utama, 40 tim divisi satu dan 16 tim divisi dua.

Piala Indonesia menggunakan sistem gugur dengan pola home and away mulai babak penyisihan hingga partai semifinal. Grand final digelar sekali di tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

Sejak digelar 2005 lalu, baru dua tim yang mampu menjuarai turnamen ini yakni Arema FC dan Sriwijaya FC. Piala Indonesia juga menjadi pintu bagi tim-tim untuk berlaga di pentas internasional Liga Champions Asia.

Hadapi All Star, Persipura Turunkan Semua Pemain Utama

Menghadapi tim All Star Indonesia Super League (ISL) dalam laga Perang Bintang di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 29 Juni 2011, juara ISL 2010-2011 Persipura Jayapura bakal menurunkan semua pemain utamanya. “Kecuali Hamka Hamzah, Ricardo Salampessy, dan Imanuel Wanggai. Sebab, ketiganya masih cedera,” kata Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, Senin siang, 27 Juni 2011. Menurut Jacksen, walau laga Perang Bintang ini hanya eksebisi, pihaknya akan memanfaatkannya sebagai laga penutup Persipura pasca-pesta juara. “Kami akan menampilkan permainan terbaik. Tapi, dalam laga ini tak ada strategi khusus atau target khusus. Laga Perang Bintang ini merupakan momen anak-anak Persipura menikmati kerja keras mereka selama satu musim ini,” katanya. Walau Persipura sebagai tim juara ISL 2010-2011, Jacksen tak memandang remeh tim lawan dalam laga Perang Bintang nanti. “Besok kami mulai latihan. Sebab, tim All Star ISL ini terdiri dari para pemain dan pelatih terbaik se-Indonesia saat ini, sehingga sudah menunjukkan bahwa mereka sangat berkualitas. Dan jelas, permainan mereka nanti pastilah juga berkualitas,” katanya. Tim All Star ISL ini terdiri pemain terbaik yang dipilih berdasarkan polling SMS terbanyak. Mereka ada 18 pemain, di antaranya penjaga gawang Kurnia Mega (Arema) dan Ferry Rotinsulu (Sriwjaya FC). Di lini belakang ada Claudiano Alves dos Santos (Sriwijaya FC), David Ngan Pagbe (Semen Padang), Edi Hafid Murtado (Pelita Jaya), Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC), M. Roby (Persisam), dan Purwaka Yudi (Arema). Sedangkan di lini tengah ada Ahmad Bustomi (Arema), Miljan Radovic (Persib), Mohammad Nasuha (Persija), Muhammad Ridwan (Sriwijaya FC), Ronald Fagundez (Persisam), dan Zulkifli Syukur (Arema). Sementara di lini depan ada Bambang Pamungkas (Persija), Cristian Gonzales (Persib), Aldo Barreto (Persiba), dan Yongki Aribowo (Arema). Tim All Star dilatih Nilmaizar dari Semen Padang.

Sulit Pagari Pemain, Arema Tunggu Kongres

Banyaknya pemain Arema yang diincar tim lain untuk Indonesia Super League (ISL) musim depan, membuat manajemen Arema tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, mayoritas kontrak penggawa Arema akan habis pada 31 Juli mendatang.

Sejumlah klub secara terang-terangan menyatakan mengincar pemain Arema. Bahkan, beberapa di antaranya mengaku sudah menjalin komunikasi dengan penggawa Singo Edan - julukan Arema. Yang paling serius adalah Persema. Laskar Ken Arok - julukan Persema - ngebet mendapatkan tenaga Ahmad Bustomi dan Zulkifly Syukur.

Bukan hanya itu, PSPS dikabarkan juga tengah tertarik merekrut dua penggawa Arema. Hanya, tim asal Pekanbaru tersebut belum berani menyebut nama pemain yang diincarnya. PSPS hanya menyebut bahwa pemain incarannya berposisi stoper dan gelandang.

Sejumlah pemain Arema lainnya juga memiliki kemungkinan besar segera angkat kaki. Pemain-pemain berstatus anggota Timnas Indonesia seperti Kurnia Meiga Hermansyah dan Yongki Aribowo, diprediksi akan menjadi sasaran perburuan klub-klub lain.

Asisten pelatih Arema Tony Ho menyebutkan, keluar masuknya pemain dalam bursa transfer seperti sekarang ini adalah kondisi yang wajar. Dalam kompetisi profesional, klub-klub peserta kompetisi tentu berlomba mendapatkan materi terbaik untuk menyongsong musim berikutnya.

"Hal tersebut (pindah klub) merupakan hak masing-masing pemain. Jika sudah waktunya (kontrak habis), mereka bisa saja lepas," ujar Tony kemarin siang. "Dalam kompetisi profesional seperti di ISL, keluar masuk pemain itu biasa," lanjut dia.

Meski begitu, Tony memprediksi sebelum kongres PSSI 9 Juli di Solo, tidak akan banyak aktivitas pemain lalu-lalang keluar masuk klub. Sebab, tentu semua kontestan ISL dan kompetisi di bawahnya atau peserta Liga Primer Indonesia (LPI) akan menunggu kejelasan hasil kongres tersebut.

"Saat kongres belum jelas, saya kira tim-tim lain juga masih akan wait and see sebelum memutuskan merekrut pemain untuk persiapan musim depan," ujar mantan asisten pelatih PSM Makassar tersebut.

Bagaimana dengan Arema? Tony Ho menjelaskan, Arema belum masuk dalam fase menentukan pemain bidikan. Sebab, di internal Arema sampai saat ini masih belum ada kejelasan tentang agenda evaluasi musim lalu, apalagi untuk perencanaan musim depan.

"Kami sendiri belum jelas. Nantilah kalau jelas, pasti kami (tim pelatih) akan bicara. Sekarang konsentrasi semuanya pasti tertuju pada kongres PSSI. Semoga kongres bisa menghasilkan hal terbaik untuk persepakbolaan Indonesia," tandas dia.

Tak ada dualisme,

MALANG -
Meski serius ingin membentuk pengurus baru, Muhammad Nur bersama kelompoknya hampir dipastikan belum memiliki hak suara dalam Kongres PSSI yang rencananya digelar di Solo, 9 Juli mendatang.
Itu akan terjadi jika sampai batas waktu pendaftaran peserta Kongres, kepengurusan versi mereka belum mendapatkan legalitas formal. Artinya, jika kepengurusan Yayasan dengan Ketua Dewan Pembinanya Eddy Rumpoko ingin hadir di Kongres, mereka harus mengantongi legalitas formal dan diserahkan kepada Komite Normalisasi.

Apalagi hingga kemarin, Komite Normalisasi yang dipercaya FIFA untuk menggelar Kongres PSSI tersebut memastikan bahwa kepengurusan Arema hingga saat ini masih belum ada update atau belum ada perubahan yang baru.
Artinya suara Arema masih tetap milik pengurus lama, dalam hal ini adalah Rendra Kresna. Meski Pembina Yayasan yang juga Presiden Klub Arema ini ‘ditinggal’ dalam proses pembentukan pengurus baru oleh M. Nur.

‘’Terkait persoalan pengurus Arema, saya tidak tahu. Itu urusan internal Arema. Saya rasa sampai sekarang (kemarin, Red.) belum ada dualisme, karena data yang masuk sampai saat ini belum ada update,’’ ungkap Joko Driyono, Plt Sekjen PSSI, kepada Malang Post, kemarin.
“Kita masih pegang data yang lama. Tapi kita berharap persoalan internal Arema itu segera tuntas, karena masih ada waktu dua minggu sebelum kongres,’’ sambung Wakil Ketua Komite Normalisasi ini, kemarin sore.

Pria yang juga CEO PT Liga Indonesia ini menyayangkan polemik yang terjadi di Arema. Meski menurutnya, itu menjadi keuntungan tersendiri bagi pemain lantaran dengan kedua belah pihak unjuk kekuatan, gaji mereka terbayarkan.
‘’Semoga persoalan ini bisa diselesaikan, karena kedepan tim Arema yang akan tersandera. Khusus untuk kongres, sampai hari ini Komite Normalisasi belum ada update, sehingga yang menjadi referensi adalah dokumen lama,’’ jelasnya.

Seperti dua kali Kongres PSSI sebelumnya, undangan selalu dialamatkan kepada Rendra Kresna. Kini bergantung Pembina Yayasan Arema yang juga Bupati Malang ini untuk memberikan mandat pada pemegang hak suara untuk Arema.
Sedangkan kemungkinan Arema bakal kehilangan hak suaranya di Kongres, menurut Joko peluangnya tipis. Kecuali persoalan internal Arema ini sudah tidak bisa diselesaikan dan benar-benar terjadi dualisme kepengurusan.

‘’Tapi untuk saat ini saya pikir masih tetap yang lama,’’ yakin Joko mengaku persiapan kongres PSSI hingga kemarin sudah sesuai dengan rencana. ‘’Dan mudah-mudah Kongres nanti berakhir dengan menggembirakan,’’ pungkasnya.
Sementara itu, terkait proses legalisasi rencana pembentukan pengurus Arema yang baru dengan Eddy Rumpoko sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan seperti yang disampaikan oleh Andi Darussalam Tabusala, hingga saat ini belum beres.

Setidaknya dari pengakuan notaris Benediktus Bosu SH yang diserahi untuk mengurus legalitas Yayasan Arema yang baru memastikan masih dalam tahap mempelajari berkas demi berkas Yayasan dan PT Arema Indonesia.
Menurutnya beberapa waktu lalu, proses pembentukan Yayasan tidaklah mudah dan butuh waktu. Bahkan notaris yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta ini mengaku, minimal dibutuhkan waktu sebulan untuk membentuk Yayasan baru.

‘’Ya, kalau semua berkasnya lengkap, minimal perlu waktu satu bulan. Tapi itu juga belum tentu selesai, karena masih dikoreksi lagi, dan untuk saat ini kita masih mempelajari berkas-berkasnya,’’ sebut notaris yang akrab disapa Beni ini.
Jika semua berkas itu lengkap dan telah dipelajari, legalitas Yayasan baru itu bisa didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasi. Tentu butuh waktu lebih dari dua minggu untuk mendapat legalitas Yayasan tersebut.

Andai itu benar-benar terjadi, tidak menutup kemungkinan sampai batas waktu pelaksanaan kongres, proses legalisasi yayasan itu belum juga selesai.
Meski ada kemungkinan juga, M. Nur yang merasa masih sebagai Ketua Yayasan lama melanjutkan statusnya tersebut dan bakal menjadi wakil Arema. Sekalipun versi Pengawas Yayasan, Bambang Winarno, M Nur sudah diberhentikan.

sumber malangpos,

Manajemen Arema Tetap Evaluasi Tim

MALANG -
Kendati manajemen Arema FC versi Eddy Rumpoko berhasrat mempertahankan semua skuad, namun staff pelatih tetap bakal melakukan evaluasi. Hingga kini belum ada kepastian apakah ada pemain yang bakal dibuang bagi yang kurang optimal semusim terakhir.

Sebelumnya, setelah terpilih sebagai Pembina Arema, Eddy Rumpoko berhasrat mempertahankan semua pemain karena dianggap masih sangat kompetitif. Terutama setelah klub berjuluk Singo Edan berhasil menembus posisi runner up Indonesia Super League (ISL) 2010-2011.

Namun upaya manajemen itu bisa terbentur kemauan pemain sendiri. Sebab banyak pemain yang tak mendapat kesempatan bermain memadai selama semusim, eperti Hermawan, M Fachrudin, Irfan Raditya, Hendra Ridwan, Ahmad Farizi, hingga kiper Syaifudin.

"Niat manajemen memang mempertahankan semua pemain. Tapi kalau ada penambahan pemain atau pengurangan, staf pelatih siap memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi," ujar asisten pelatih Arema Joko Susilo yang akrab disapa Gethuk ini ketika dihubungi kemarin

Sementara, mantan penasehat Arema Andi Darussalam Tabusala mengakui skuad Arema idealnya tidak banyak mengalami perubahan untuk menjaga keseimbangan tim. Dirinya optimistis manajemen baru di bawah kendali Eddy Rumpoko bisa membuat pemain bertahan.

"Semua tahu Arema dalam kondisi krisis selama semusim penuh. Tapi pemain menunjukkan perjuangan luar biasa dan akhirnya bisa meraih posisi kedua ISL. Bisa dibayangkan bagaimana jika klub ini tak terkena krisis, pasti bisa lebih baik," ungkap pria asal Makassar ini.

Informasi dari tim, sejauh ini manajemen belum melakukan pembicaraan terkait perpanjangan kontrak dengan pemain. Ini cukup dimaklumi karena manajemen sendiri masih dalam proses sengketa dan belum mendapat kejelasan hukum siapa yang sah mengendalikan Singo Edan.

(bba(

Beberapa nama lengkap pemain arema

Nama Lengkap: Purwaka Yudhi
Nama Panggilan:Pur
Tanggal Lahir:Lampung 11 Apr 1984 (Usia 27)
Tinggi Badan:170 cm.
Berat Badan:68 Kg.
Peranan:Bek
Nomor Punggung: 2
PSBL BandarLampung
Petrokimia Gresik
2006-2008 Deltras Sidoarjo
2008 Persekabpas Pasuruan
2009 Deltras Sidoarjo
2009 Gresik United
2009-2011 Arema Indonesia
Timnas : PSSI U-23

Nama Lengkap:Dendi Santoso
Panggilan:Dendi
Tanggal Lahir:Malang 16 Mei 1990
Tinggi Badan:174 cm.
Berat Badan:64 Kg.
Posisi:Gelandang
Nomor: 41
memulai sepak bola di SSB Unibraw82(2000)&terjaring dalam AkademiArema(2004).masuk Arema Jr U-18(2006)&membawa Arema Jr juara Piala Soeratin U-18(2007). Masuk tim U-21 Arema(2008)&Arema Senior Pada putaran II ISL08/09
Timnas : U-23 Sea Games XXV 2009 dan Piala AFF 2010.


Nama Lengkap: Sunarto
NAma PAnggilan:Ato
Tanggal Lahir:18 Mei 1990
Tempat Lahir:Malang
Tinggi Badan:169 cm.
Berat Badan:60 Kg.
Peranan:Striker
Nomor Punggung: 15
SDN Saptorenggo 1-SMPN 1 Tumpang-SMAN 1 Tumpang
ALamat:Desa Saptorenggo, RT 01 RW 04 Bugis, Kecamatan Pakis
SSB Mahaputra PAkis (1998-2002),lolos seleksi masuk Akademi Arema(2002-2010),
aREMA inDONESIA(2010-2011)

Nama Lengkap: Yongki Aribowo
Nama Panggilan:Yongki
Tanggal Lahir:Tulungagung 23 Nov 1989 (Usia 21)
Tinggi Badan:175 cm.
Berat Badan:63 Kg.
Peranan:Striker
Nomor Punggung: 7
Tim Nasional: Timnas Indonesia AFF CUp 2010
SSB Sinar Jaya Tulungagung (2004), Perseta tulungagung Junior(2006),Persik Kediri Junior(2008-2009),Persik Kediri(2008-2010), Arema Indonesia(2010-2011)

Nama Lengkap: Ahmad Bustomi
Nama Panggilan:Cimot
Tanggal Lahir:13 Jul 1985 (Usia 25)
Tempat Lahir:Jombang
Tinggi Badan:169 cm.
Berat Badan:65 Kg.
Posisi:Gelandang
Nomor Punggung: 19
Tim Nasional: Timnas U23 Asian Games, Sea Games, Pra Olimpiade, AFF CUp
Klub: Persikoba Batu(2004), Persema Malang(2005-2008), Arema INdonesia(2008-sekarang)
Twitter:AhmadBustomi19

'Superliga ASEAN Bisa Berlangsung Beberapa Tahun Lagi'

Singapura - Superliga ASEAN bisa berlangsung dalam beberapa tahun ke depan. Hal terpenting yang masih dirumuskan adalah bagaimana kompetisi ini bisa mendukung sepakbola lokal di masing-masing negara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Andrew Georgiou, chief executive dari World Sport Group, mitra dari federasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) dalam hal marketing.

"AFF telah membentuk sub-komite untuk membahas hal ini," ujar Georgiou dikutip dari AFP.

Proposal ASEAN Super League pertama diajukan oleh federasi sepakbola Singapura pada tahun 2006. World Sport Group memperkirakan kompetisi ini bisa berlangsung paling cepat tahun 2013.

Diberitakan Straits Times, konsep yang ditawarkan adalah kompetisi ini diikuti antara 12 hingga 16 tim yang berasal dari negara-negara anggota AFF. Negara besar seperti Indonesia bisa mengirimkan dua hingga tiga wakil. Setiap tim akan mendapatkan anggaran tahunan 2 juta dollar AS dan hadiah untuk juara adalah 1 juta dollar AS.

Ada satu hal penting yang masih menjadi pertimbangan utama bagi realisasi rencana tersebut. "Hal paling kritis adalah kami harus memastikan kompetisi ini mendukung sepakbola lokal dalam negeri masing-masing," ujar Georgiou.

"Kami tidak ingin mematikan liga lokal. Kami ingin memberikan sebuah langkah yang menjembatani antara liga lokal dengan tim nasional, sebab tujuan utama dari kompetisi ini adalah meningkatkan kualitas tim nasional," lanjutnya.

Georgiou berpandangan bahwa kualitas tim nasional di kawasan Asia Tenggara sangat buruk meski pun sepakbola menjadi olahraga favorit masyarakat.

"Tak ada tim dari Asia Tenggara yang lolos ke Piala Asia tahun ini, tidak ada tim dari Asia Tenggara yang bisa berbuat banyak di kualifikasi Piala Dunia."

"Kualitas tim nasional di sini menyedihkan, dan alasan dari hal tersebut adalah kualitas klub-klub yang ada juga buruk," pungkasnya.

Aremania Wamena Gelar Syukuran

MALANG–
Aremania bangga atas sukses tim kesayangannya di Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011. Ya, Arema Indonesia secara dramatis bisa meraih posisi runner up ISL. Di laga pamungkas, Singo Edan menang telak 8-0 (3-0) atas Bontang FC di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, 19 Juni lalu. Kemenangan itu sebagai senjata Ahmad Bustomi dkk menggeser Persija Jakarta yang sebelumnya berpeluang besar menjadi runner up.

Perasaaan itu ternyata tak hanya dimiliki Aremania yang berdomisili di Malang Raya. Mereka yang ada di luar kota juga memiliki perasaan yang sama. Tak terkecuali, hal itu disampaikan Aremania ‘Lembah Baliem’ Wamena. Tidak ingin ketinggalan dengan Aremania lainnya, mereka juga coba merayakan sukses itu tepat seusai timnya menang atas Bontang FC sekalipun sedang merantau di kota orang lain. Dengan kesederhanaan, mereka menandainya dengan gelaran tasyakuran dengan bakar ayam bersama-sama.

‘’Kami bangga dengan pencapaian Arema musim ini. Itulah Arema sesungguhnya, seandainya nggak terkendala problem financial, kami yakin Arema bisa semakin berbicara di musim ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, kami tetap bersyukur dengan prestasi runner up yang diraih Arema,” terang Nawi, salah satu dedengkot Aremania Wamena kepada Malang Post, kemarin.

Arek asal Tumpang ini mengakui, tidak mudah bagi Arema bisa menggapainya. Pasalnya, Singo Edan terbelit krisis financial sepanjang musim. Pemain dan pelatih sampai harus memikirkan seputar gajinya yang telat dibayarkan manajemen Arema tidak memiliki dana pasti. Padahal, tim juga harus bermain di AFC Champions League (LCA). Dalam kondisi itu, penggawa Singo Edan tetap berjuang hingga mengantarkan Arema finish di peringkat dua, sekaligus raih jatah tampil di ajang AFC Cup musim depan.

Nawi menambahkan, Aremania Wamena yang berjumlah kurang lebih 831 anggota seperti yang tercatat dalam Paguyuban Arema seluruhnya berharap Arema bisa lebih baik musim depan. Terlepas, siapapun investor baru yang nantinya bakal mengelola Arema. Selain itu, mereka berharap susunan amunisi Arema yang ditukangi pelatih Miroslav ‘Miro’ Janu ini bisa dipertahankan, ataupun jika ada tambal sulam dilakukan untuk menambah kekuatan tim.

‘’Investor baru mudah-mudahan loyal terhadap tim, kalau soal yayasan, terpenting untuk kebaikan Arema yang kita cintai. Kalau bisa pemain-pemain Arema dipertahankan. Sekali lagi selamat buat Arema Indonesia, salam satu jiwa,” pungkas Nawi.

Persipura Siap Hadapi Laga Perang Bintang

Persipura akhirnya kembali ke Jayapura setelah menjalani laga persahabatan melawan Persemi Mimika Selection Divisi II di Kabupaten Mimika. Ribuan massa di Kota Tambang Timika mengelu-elukan Boaz Solossa dan kawan-kawan selama menyinggahi Kota Timika.

”Persipura menang telak dengan skor 5-0,” papar Husein seraya menambahkan, warga yang nonton melebihi kapasitas Lapangan Wania Imipi di Timika. Lapangan yang berkapasitas hanya 7000 penonton tak mampu menampung penonton yang membludak hingga pas di garis pinggir lapangan.

”Bahkan penonton sampai duduk di pinggir lapangan,” papar Husein.

Tim bertajuk Mutiara Hitam sebelumnya telah merencanakan pergi ke Kota Nabire dan Kota Merauke. Namun, rencana itu terpaksa ditunda dan mereka akhirnya kembali ke Jayapura, Kamis (23/6) pagi, guna bersiap-siap menghadapi laga Perang Bintang pada Rabu (29/6).

Sementara itu, Panitia Pelaksana (Panpel) Persipura Tommy Benhur Mano mengatakan, pihaknya siap menyukseskan laga Perang Bintang dan juga putarandelapan besar Piala AFC di Stadion Mandala Jayapura.

“Usai pertandingan Perang Bintang, penonton akan dihibur oleh Grup Rock Star Conpirasi dan Ancel Reagae Band,” papar Mano. Selain itu, lanjut dia, ada tarian kolosal Grup Tari SMU Negeri 4 sebanyak 200 siswa.

Dia juga menambahkan, ajang Perang Bintang ini akan dihadiri pula oleh Komite Nasional(KN) Agum Gumelar, Andi Darusalam, dan pihak sponsor. Tiket karcis masuk tiket VIP kategori I-IV dijual seharga Rp200.000,oo; Kategori II Rp150.000,00; Kategori III Rp100.000,00 Untuk tribun utara dan selatan Rp50.000,00. Sedangkan untuk VVIP sebesar Rp 1 juta.

Aremania Masuk Jajaran Supporter Terbaik Tingkat Asean

Musim ini boleh jadi memang milik tim Arema dan suporternya, Aremania. Tak hanya tim Singo Edan yang banyak memecahkan rekor baru di kompetisi Indonesia Super League 2009/2010 ini, Aremania pun berhasil mencatatkan sebuah rekor baru.

Bukan sebagai the best suporter di Indonesia, Aremania tercatat sebagai penonton terbanyak antar klub di ASEAN dan berada di peringkat tujuh di Asia. Data rata-rata penonton terbanyak ini diperoleh Malang Post dari forum sepakbola Asia, kemarin.

Update data dari forum sepakabola Asia untuk Arema Indonesia diketahui sampai dengan bulan April atau di pertandingan ke-21. Dan jika laga hukuman tanpa penonton lawan Persib tidak dihitung, maka rata-rata penonton di Stadion Kanjuruhan berjumlah 28.770 penonton. Terlepas kondisi nyata di lapangan, untuk tingkat Asia, Arema masih berada dibawah tim Teraktor TBZ (Iran) rata-rata 58.077 penonton, Urawa Red Diamonds (Jepang) rata-rata 44.210 penonton, Perspolis TEH (Iran) rata-rata 38.077 penonton, Beijing Guo’an (China) rata-rata 37.528 penonton, Albirex Niigata (Jepang) rata-rata 33.446 penonton dan Esteghlal TEH (Iran) rata-rata 32.143 penonton.

Sedangkan untuk tim asal Indonesia lainnya, Persib Bandung berada di peringkat 14 dengan rata-rata 20.766 penonton tiap pertandingan. Atas rekor rata-rata penonton terbanyak untuk tingkat ASEAN ini, panpel Arema mengaku bangga dengan dukungan Aremania selema ini.

‘’Terus terang saya baru dengar informasi ini, dan saya bangga mendengarnya, karena ini adalah prestasi dari Aremania yang selama ini ikut bertanggung jawab untuk membesarkan tim kesayangannya,’’ ungkap Ketua Panpel Arema, Abriadi, kemarin sore.

‘’Kebetulan pada pelaksanaan babak 32 besar Piala Indonesia kemarin, PT Liga Indonesia memberi predikat A untuk pelaksanaan di Malang, karena salah satu faktor penilaiannya adalah antusiasme penonton yang tinggi,’’ sambungnya.

Hampir di setiap pertandingan Arema, baik itu big match atau bukan, Aremania selalu memadati stadion Kanjuruhan. Menurut Abriadi, ini menunjukkan bentuk kepedulian Aremania akan kejayaan tim Arema.
‘’Rasa sosial Aremania untuk bisa melihat tim Arema berjaya sangat bagus. Mereka turut serta agar tim Arema ini meraih hasil maksimal. Harus diakui, antusiasme Aremania ini luar biasa,’’ yakin Ketua Panpel yang menggantikan posisi Abdul Haris ini.

Harapannya kedepan, prestasi yang diraih Aremania ini minimal bisa dipertahankan dan lebih baik jika bisa ditingkatkan. Salah satu satu syarat penting untuk peningkatan rata-rata penonton adalah menambah kapasitas penonton di stadion Kanjuruhan.

‘’Minimal kita bisa mempertahankan rekor ini, dan tentunya kita berharap dukungan dari pihak Pemda, khususnya dari Pemerintah Kabupaten Malang untuk bisa merespon kondisi stadion itu yang sudah maksimal. Ya kita harap, kapasitas stadion Kanjuruhan bisa ditambah

Beni : Masih Sebatas Diskusi

MALANG -
Notaris Benediktus Bosu, SH tampak hati-hati menyikapi kehadiran beberapa petinggi Arema seperti Andi Darussalam Tabusala, Eddy Rumpoko, Lucky Acub Zaenal dan Muhammad Nur di kantornya, kemarin siang. Khususnya menyangkut kehadiran mereka yang berencena akan membentuk Yayayasan Arema.
’’Saya belum bisa bicara, karena saya masih belum buat produk hukum. Tadi ini (kemarin, Red.) cuma diskusi. Hanya untuk menyamakan visi seperti yang dibicarakan beliau-beliau itu.

Ya, tadi ini (kemarin, Red.) tahapannya baru diskusi, selanjutnya terserah mereka, saya kan tidak ikut mengurus,’’ ungkap Benediktus Bosu, SH, kemarin sore.

Menurut pria yang akrab disapa Beni ini, pihaknya tidak bisa serta merta langsung membuat produk hukum. Boleh jadi terkait dengan posisi Yayasan Arema yang sebenarnya saat ini ada Bambang Winarno selaku Pengawas Yayasan dan Rendra Kresna sebagai Pembina Yayasan Arema.

’’Saya tidak komentar dulu. Mereka baru menyamakan persepsi dan kebetulan di tempat saya. Mereka datang mengambil di tempat saya, beliau-beliau diskusi dan berpendapat,’’ sebut Benediktus mengaku kehadiran ER dan jajajarannya ini belum sampai pada tahap melegalkan Yayasan Arema bentukannya.

’’Itu masih dianalisa dan sekarang tergantung kelengkapan untuk mengurus Yayasan. Tidak bisa cepat dan tidak bisa serta merta. Namanya ini masalah, bukan masalah kecil. Kita sangat hati-hati dalam mengambil langkah dan kita tidak boleh gegabah dan pada tahap ini baru pertemuan saja,’’ yakin Benediktus Bosu.

Beni juga memastikan kedatangan ER dan pengurus Arema lainnya ini belum sampai dalam proses pembentukan Yayasan. Praktis, hingga kemarin susunan pengurus Yayasan Arema yang telah dirilis oleh ADS masih belum memiliki legalitas hukum.

’’Menurut saya, Arema ini milik masyarakat. Saya tidak masuk dalam kubu apa pun. Saya tidak mau kubu-kubuan, karena disana Pak Rendra sahabat saya, Pak Bambang juga sahabat saya. Lebih baik saya tetap positif, saya bukan terlibat dengan kelompok manapun,’’ katanya mengaku tidak ada beban karena tidak ada kepentingan.

’’Semua teman. Apa yang menjadi beban saya. Kita harap jangan sampai buat suasana tambah panas dan kita harapkan, Arema ini cepat dibereskan, agar massyarakat tidak bingung,’’ tandas Benediktus Bosu, kemarin sore.

Sementara itu, Bambang Winarno selaku Pengawas Yayasan Arema menilai apa pun usaha yang dilakukan M. Nur bersama ER untuk menyusun kepengurusan yang baru, tetap tidak memiliki legalitas hukum. Menyusul saat ini legalitas Yayasan masih ada di Bambang Winarno bersama Rendra Kresna sebagai Pembina Yayasan.

’’Ya, tetap tidak legal, karena pembentukan Pembina yang kosong ini ngarang-ngarang saja. Yang membentuk itu adalah pengawas. Sementara menurut mereka kosong, dari sisi ini tidak boleh. Kita pakai logika hukum, kalau yang diatas tidak bisa, yang dibawah tentu juga tidak bisa,’’ jelas Bambang.

Menariknya, terkait dengan legalitas Pembina Yayasan Arema, Rendra Kresna, saat ini juga tengah diproses di kantor notaris. Khususnya setelah sempat terjadi pergantian notaris lantaran notaris yang lama merasa ada pihak-pihak yang melakukan terror padanya.

’’Awalnya Bu Nurul, tapi terakhir temannya Pak Rendra sendiri, karena kadang-kadang ada notaris yang tidak berani, setelah mendapatkan teror. Sementara ini semua berkas ada di Pak Rendra dan akte notarisnya sudah jalan, jadi legalitasnya tetap dipegang Pak Rendra,’’ yakin Bambang menduga pihak ER dan M. Nur akan membuat Arema yang baru.

’’Saat ini dua-duanya merasa legal, sementara di pihak kita, dasarnya sudah pasti, kantornya juga sudah pasti, serta dasar pendiriannya juga pasti. Sementara disana ada orang asing yang tidak dikenal, tiba-tiba menjadi Ketua Yayasan Arema. Sepertinya ini kelompok yang berbeda yang mau bikin baru,’’ lanjutnya.

M Nur Direktur Arema

MALANG -
Keseriusan Muhammad Nur untuk terus mengelola Arema bersama Eddy Rumpoko (ER) selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema terus berlanjut. Usai menemui perwakilan korwil Aremania, M. Nur datang ke kantor notaris Benediktus Bosu, SH di Jalan Soekarno Hatta, kemarin siang.

M. Nur tidak sendiri di kantor notaris tersebut. Hadir pula ER, Andi Darussalam Tabusalla (ADS) dan Lucky Acub Zaenal. Tampak hadir juga Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara serta eks Legal PT Arema Indonesia, Buyung Adi Sasono.

Kedatangan mereka mulai pukul 13.00 WIB kemarin siang tidak secara bersamaan, termasuk kepergian mereka juga tidak bersamaan. Setelah hampir dua jam menemui Benediktus Bosu dalam pertemuan tertutup itu, ADS memberikan keterangan pers kepada wartawan, kemarin sore.

’’Pertemuan ini finalisasi untuk persiapan Yayasan Arema. Sudah saya pasrahkan pada Eddy Rumpuko, Mas Lucky dan Pak Nur untuk menyusun, siapa saja yang duduk dikepengurusan Arema nanti. Yang pasti kita bersepakat bahwa Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema adalah Pak Eddy Rumpoko, dan Dewan Pembina satunya lagi adalah Mas Lucky,’’ jelas ADS.

’’Nanti akan ada susunan kepengurusan yang segera dilengkapi. Untuk Ketua Yayasan Arema nanti adalah Pak Said, kemudian Direktur PT Arema Indonesia ditangani oleh Pak Nur. Bagaimana kelengkapan-kelengkapan pengurus nanti, kita serahkan kepada mereka. Saya tetap menjadi Aremania kembali,’’ sambungnya.

Perihal status ADS sendiri yang dulu sempat disebut-sebut sebagai Pembina Yayasan Arema, justru kemarin ADS mengaku datang atas undangan pendiri Arema, dalam hal ini Lucky. Kebetulan juga, musim kemarin ADS ikut ambil peran dengan dukungan sponsorship dari pihak Bakrie Grup.

’’Status saya terserah. Saya diundang pendiri. Saya selalu bilang, saya akan selalu berada di Arema saat dibutuhkan dan saya sudah merasa yakin, saat ini tiga serangkai ini bisa membawa Arema kedepan lebih baik lagi. Tentu saya sangat senang, itu sudah lebih dari cukup,’’ yakin ADS yang juga memastikan bahwa Togar Manahan Nero sebagai Pengawas Yayasan Arema.

Togar adalah mantan Ketua Komisi Disiplin BLI, sedangkan Said Amin sebagai Ketua Yayasan Arema adalah seorang Pengusaha asal Kalimantan. Menurut ADS, sturuktur pengurus Yayasan Arema yang baru ini akan lebih dimatangkan dalam rapat di Batu, tadi malam.

’’Istilahnya, Pak Nur sebagai Ketua Yayasan (dalam kepengurusan lama), yang saya tahu dalam laporan ini Pak Nur membuat surat kepada pendiri Arema, Mas Lucky. Kemudian Mas Lucky meminta agar ada rapat dan didalam rapat itu, yang diminta hadir adalah saya, mas Eddy Rumpoko,’’ jelasnya.

ADS meyakinkan, pemilihan pengurus Arema yang baru ini sudah tidak ada masalah. Sekalipun dirinya beberapa waktu lalu sempat bermasalah dengan M. Nur, namun menurutnya sudah tidak ada kendala. Termasuk dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan Rendra Kresna.

’’Proses finalisasi pengurus Yayasan ini tidak ada masalah. Beberapa hari lalu saya juga sudah bertemu dengan Pak Rendra, saya bicara dengan beliau. Saya sampaikan pandangan saya. Saya tidak tutupi dalam satu tahun ini ada beberapa masalah prinsip dengan Pak Nur. Tapi bukan berarti, demi kebaikan Arema, kita tidak bisa bertemu,’’ jelasnya.

Termasuk adanya tuntuntan dari Aremania yang menginginkan M. Nur tetap mundur, ADS berharap semuanya bisa menerima. Khususnya dengan adanya Lucky yang juga sempat menginginkan M. Nur mundur ikut bergabung mendukung mantan Sekda Kota Malang itu sebagai Direktur PT Arema Indonesia.

’’Saya menyadari dan saya menaruh rasa hormat pada Mas Lucky, yang mengatakan sebagai salah satu penggagas yang meminta Pak Nur mundur, tapi kemudian saat-saat terakhir Pak Nur mau bertanggung jawab dengan bisa mendatangkan sponsor. Kita tentu harus menaruh rasa hormat,’’ katanya.

’’Kita tidak bisa mengecilkan itu. Karena pada saat-saat terakhir dia yang menyelamatkan Arema, dan dia tidak sampai melewati deadline waktu, tanggal 16 Juni kemarin. Pak Nur bisa menyelesaikan itu, saya menaruh rasa hormat. Kita ini bicara untuk kepentingan Arema, bukan masalah pribadi saya dan pribadi Pak Nur,’’ lanjutnya.

Perihal peluang Rendra Kresna untuk masuk dalam kelompok yang baru ini, menurut ADS akan diserahkan pada kepengurusan yang baru.
’’Yang saya tahu sekarang cuman ada empat Pak Eddy, Mas Lucky, Pak Said dan Pak Nur. Mereka yang melengkapi, mereka yang bisa bekerjasama. Kalau saya tidak, karena saya tidak bisa duduk sebagai pengurus, kalau pegang tim saya mau,’’ yakin ADS.

Sementara itu, secara terpisah M. Nur saat dikonfirmasi posisinya sebagai Direktur PT Arema Indonesia belum mau berkomentar. ’’Saya tidak komentar dulu. Saya tidak tahu, itu yang mengatakan Pak Andi,’’ ungkap M. Nur ketika Malang Post ingin memberi ucapan selamat sebagai Direktur PT Arema Indonesia.

Bronckhorst Kapten, Bepe Cadangan

Mantan kapten Timnas Belanda, Giovanni van Bronckhorst diberi kehormatan untuk menyandang ban kapten dalam laga eksebisi Starbol yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu 22 Juni 2011.

Gio akan memimpin Tim International yang akan berhadapan dengan Tim Impian Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno sore ini. Untuk Tim Indonesia, ban kapten disandang oleh Bima Sakti.

Rencananya, laga akan dimulai pukul 17.00 WIB. Laga akan dipimpin oleh wasit Fiator Ambarita dengan dibantu dua asisten, Nurhasan dan M. Odik Sodikin.

Susunan Pemain

Red Team Indonesia

Kurnia Meiga (Kiper); M. Roby, Charis Yulianto, Ismed Sofyan, Isnan Ali, Ahmad Bustomi, Bima Sakti (Kapten), Andik Firmansyah, Octavianus Maniani, Firman Utina, Kurniawan D Yulianto.

Cadangan

Ferri Rotinsulu, Maman Abdurrahman, Zulkifli Syukur, Muhamad Nasuha, Toni Sucipto, Ponaryo Astaman, Samsul Arif, Kim Jefri Kurniawan, Arif Suyono, Bambang Pamungkas.

International Star

Emmanuel De Porras (Kiper), Giovanni van Bronckhorst (Kapten), Erick Bayemi, Fabiano Beltrame, Greg Nwonkolo, Abanda Herman, Otavio Dutra, Amaral, Beto, Aleks, Baihakki Kaizan.

Cadangan

Javier Rocha, Gustavo Lopez, Luis Feitoza, Matsunaga Shohei, Juan Cortez, Paul Barrath, Syahril Ishak.

Inilah Agenda Bronckhorst Selama di Indonesia

Mantan kapten tim nasional Belanda, Giovanni van Bronckhorst akhirnya mendapat kesempatan berkunjung ke tanah leluhurnya, Indonesia. Gio telah tiba di Jakarta sejak Selasa pagi, 21 Juni 2011.

Selama karirnya, pemain berdarah Maluku ini pernah membela sejumlah klub elite Eropa: Feyenord Rotterdam, Arsenal, Barcelona dan Glasgow Rangers. Puncak karir Gio yakni kala dipercaya menjadi kapten Belanda di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Belanda pun dibawanya hingga laga puncak, meski terpaksa harus tumbang oleh keperkasaan Spanyol.

Gio akan berada di Jakarta selama lima hari, 21-25 Juni 2011. Rencananya, Gio akan melakukan sejumlah rangkaian kegiatan sosial dan sepakbola di Indonesia.

Berikut agenda kegiatan lengkap Van Bronckhorst selama di Jakarta menurut keterangan panitia penyelenggara, Threesixty Entertainment:

21 Juni:
Di bawah arahan pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Ferreira Tiago, Giovanni van Bronckhorst latihan bersama tim International Allstar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan untuk persiapan laga Eksebisi Starbol melawan Dream Team Indonesia yang diperkuat Bambang Pamungkas cs.

22 Juni:
Van Bronckhorst berpartisipasi dalam laga eksebisi Starbol yang akan digelar mulai pukul 17.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dalam jumpa pers sebelumnya, Gio berharap dapat mencetak gol dalam laga ini seperti di semifinal Piala Dunia tahun lalu.

23 Juni:
Interview dengan sejumlah media

24 Juni:
Gio menggelar Gala Dinner dan lelang sejumlah kostum pemain Barcelona di Hotel Indonesia. Hasil dari lelang tersebut akan digunakan untuk anak-anak Indonesia yan tidak mampu. Menurut Humas panitia penyelenggara Threesixty Entertainment, Eric Boediardjo, dalam acara ini juga Gio akan memaparkan rencananya terkait pendirian "Giovanni Van Bronckhorst @ All Children of Indonesia".

25 Juni:
Giovanni menggelar Coaching Clinic untuk anak-anak tidak mampu yang tergabung dalam GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh). Rencananya, kegiatan ini akan digelar di lapangan latihan Timnas Indonesia di Senayan sejak pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Presiden SBY kembali menyampaikan harapannya mengenai kongres PSSI.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyampaikan harapannya agar kongres PSSI untuk mencari ketua dan wakil ketua umum, serta anggota komite eksekutif [Exco] periode 2011-15 di Solo pada 9 Juli nanti bisa berlangsung dengan lancar dan sukses.

Harapan presiden SBY itu disampaikan ketika Menpora Andi Mallarangeng memberikan laporan di Istana Negara mengenai persiapan Jambore Pramuka di Sumatera Selatan pada awal Juli nanti.

“Pak presiden sempat menanyakan beberapa hal mengenai persiapan kongres PSSI di pertemuan itu. Beliau berharap agar kali ini berhasil dan berlangsung lancar untuk mendapatkan kepengurusan baru, sehingga Indonesia terhindar dari sanksi FIFA,” ungkap Menpora.

Ditambahkan, menjelang pelaksanaan kongres, Kementerian Pemuda dan Olahraga [Kemenpora] terus mengintensifkan pertemuan dengan pihak-pihak yang terlibat di kongres tersebut. Kongres kali ini harus berjalan sesuai dengan aturan FIFA.

“Sudah ada titik terang dari pertemuan-pertemuan yang kami selanggarakan. Semuanya sepakat dengan semangat rekonsiliasi, dan mengedepankan kemajuan sepakbola Indonesia,” kata Andi.

Komitmen ke arema lagi

Pelaksana harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara, menyatakan pelatih Miroslav Janu telah berkomitmen untuk kembali ke Arema lagi.

“Minggu depan Miro akan kembali ke Ceko setelah berlibur ke Makassar, tetapi dia telah berkomitmen untuk kembali lagi ke Arema bila Piala Indonesia jadi digelar,” ujar Abriadi di kantornya kemarin sore.

Abriadi menjelaskan, hingga saat ini Piala Indonesia masih terjadwal di Badan Liga Indonesia (BLI). “Mungkin seusai konggres PSSI nanti baru ada kejelasan,” ujar Abriadi kepada Memo.
Demikian juga dengan pemain ujar Abri, “meskipun saat ini semua pemain pulang ke tempat asal mereka namun mereka semua on call. Begitu Piala Indonesia digelar mereka akan segera dipanggil untuk persiapan tim”.

Karena masih menunggu kepastian Piala Indonesia itulah maka hingga saat ini manajemen menurut Abriadi belum meminta laporan hasil kerja tim pelatih selama musim ISL 2010/ 2011 ini. “Kami masih menunggu kepastian Piala Indonesia,” ujar Abriadi.

Sementara itu asisten pelatih Arema, Tony Ho, menyatakan laporan hasil kerja tim pelatih yang didalamnya juga berisi evaluasi kinerja masing-masing pemain sudah selesai. “Semua sudah selesai, sekarang sudah ada di tangan Miro,” kata Tony. Bahkan pelatih asal Makassar ini menyatakan untuk pemain paling rajin pun datanya sudah ada.

Namun Tony menegaskan bahwa semua hasil laporan tim pelatih itu merupakan hak dari manajemen. Jadi kalaupun hasil itu diumumkan, itu merupakan wewenang manajemen Arema.

Mess Dan Latihan Di Batu

BATU –

Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, Eddy Rumpoko sudah menyiapkan mess pemain untuk kompetisi mendatang. Mess tersebut adalah Villa Agro di Jalan Abdul Gani Atas Kota Batu dengan jarak tidak terlalu jauh dengan lapangan Kusuma Agrowisata Kota Batu.

ER, sapaan akrabnya, juga sudah melakukan pembicaraan dengan Edy Antoro, Komisaris Kusuma Group terkait persiapan mess tim kebanggaan Aremania itu. Edy Antoro siap menyediakan Villa itu untuk mess pemain Arema Indonesia.

‘’Mess di Villa Agro. Saya sudah bicara dengan Pak Edy Antoro dan siap untuk membantu,’’ ungkap Edi Rumpoko kepada Malang Post, kemarin.

Menurut Wakil Ketua DPD PDIP Jatim ini, Villa itu pernah digunakan tim Persikoba Kota Batu dalam mengikuti kompetisi Divisi I Nasional lalu. Villa itu biasa disewakan harian. Malahan penyewa biasa rebutan ketika weekend atau hari-hari besar nasional.

Dia juga menjelaskan, lapangan Kusuma Agrowisata akan menjadi lokasi utama latihan Arema. Selain lokasi tidak jauh dari mess, lapangan itu memiliki kualitas rumput yang bagus karena perawatan terus-menerus. Lapangan itu juga biasa digunakan Arema, tim-tim ISL lain hingga timnas PSSI.

Sedangkan lapangan lain yang bisa digunakan adalah Stadion Brantas Batu. Hanya saja kondisi lapangan stadion itu kini sedang rusak sehingga membutuhkan pembenahan. ‘’Kedua lapangan itu digunakan sebagai lokasi latihan,’’ tandasnya ketika ditemui di Balai Kota Batu, kemarin.

Sedangkan untuk pertandingan, Arema tetap menggunakan Stadion Kanjuruhan. Masalahnya Kota Batu tidak memiliki stadion layak untuk pertandingan sekelas ISL mengingat Stadion Brantas hanya
memiliki kapasitas sekitar 5.000 penonton, tidak memiliki lampu dan kondisi rumput yang rusak.

Hanya saja ER dan kelompoknya mulai berfikir untuk pembuatan stadion baru di Kota Batu. Stadion tersebut akan langsung terintregasi dengan mess dan lapangan berlatih. Saat ini pihaknya juga masih melakukan lokasi yang tepat untuk pembuatan sport center itu.

Mengenai legalitas Arema, pihaknya menyebutkan masih diurus oleh Notaris Beni Bosu di Kota Malang. Pembenahan administrasi ikut menjadi agenda setelah dia dinobatkan sebagai Ketua Dewan Pembina Arema.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Arema, M Nur pernah menyebut, pengelolaan Arema nantinya akan benar-benar terintegral. Dalam arti, konsep latihan, mess hingga lokasi pertandingan akan menjadi satu.


‘’Tetapi itu konsep masa depan. Sekarang yang bisa disiapkan adalah tempat latihan dan mess tidak terlalu jauh. Termasuk ada lokasi latihan sendiri yang tidak perlu pindah-pindah tempat,’’ kata M Nur beberapa waktu lalu.

Wali Kota Batu yang baru terpilih menjadi Pembina Yayasan Arema

Wali Kota Batu yang baru terpilih menjadi Pembina Yayasan Arema, Eddy Rumpoko, menyatakan siap bekerja untuk memajukan Arema Indonesia. “Matur nuwun (terima kasih). Semoga (jabatan Pembina Yayasan) amanah. Arema harus lebih maju ke depannya,” kata Eddy Rumpoko Selasa, 21 Juni 2011.

Eddy diangkat menjadi pembina yayasan dalam sebuah pertemuan di Gedung Bina Praja Pemerintah Kota Batu, Minggu malam 19 Juni 2011, seusai Arema mengandaskan Bontang FC dengan skor 8-0. Pertemuan dihadiri Andi Darussalam Tabusalla (ADT), Muhamad Nur, Lucky Adrianda Zainal (pendiri Arema), serta Siti Nurzanah (Direktur PT Arema Indonesia) dan Buyung Adi Sasono (manajer hukum PT Arema Indonesia).

Eddy tak memusingkan munculnya dualisme kepengurusan di yayasan. Baginya, dualisme membuktikan masih banyaknya orang yang peduli dan cinta Arema. Eddy lebih berkonsentrasi memikirkan tim Singo Edan ke depan agar benar-benar jadi tim yang profesional dan berprestasi.

Sekarang ini manajemen sedang menata legalitas kepengurusan di yayasan dan direksi PT Arema Indonesia. Pembenahan kepengurusan yayasan yang diprioritaskan karena yayasanlah yang membentuk perseroan.

Menurut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu, saat ini komposisi kepengurusan Yayasan Arema nyaris kosong. Secara de facto tinggal Muhamad Nur sebagai Ketua Yayasan Arema. Moedjiono Moedjito melepas jabatan sekretaris yayasan per 5 Agustus 2010 —dua hari setelah Bentoel melepas Arema ke konsorsium. Rendra Rendra Kresna pun sudah melepas jabatan bendahara.

Darjoto Setyawan sudah lebih dulu menanggalkan jabatan sebagai pembina per 8 September 2009, sekitar sebulan setelah Arema dilepas Bentoel pada 3 Agustus 2009 ke konsorsium. Darjoto diganti ADT, tapi tak ada pengangkatan tertulisnya.

Ia menegaskan, “Setelah Pak Darjoto, Pak Rendra, dan Pak Moedji mundur tinggal Pak Nur. Jadi saya kira yang berhak sekarang memang Pak Nur. Kita bicara dalam koridor hukum. Ini soal legalitas. Insya Allah, dalam minggu ini soal legalitas sudah selesai. Kita harus menatap ke depan.”

Ketika disinggung bahwa pada Minggu, 29 Mei 2011, sudah diadakan rapat gabungan antara pengurus dan pengawas yayasan (Bambang Winarno) dan rapat memutuskan mengangkat duet Rendra dan Iwan Kurniawan (bos PT Anugerah Citra Abadi) sebagai pembina, Eddy mengatakan nantinya Rendra dan Iwan akan diajak ikut bergabung.

“Kita akan menggunakan semua potensi yang ada di Malang. Beliau-beliau itu sudah berkontribusi besar bagi Arema dan itu harus dihargai. Soal nantinya mereka bersedia atau tidak, itu soal lain. Yang penting kami akan ajak mereka bicara dan bertemu dulu. Saya ini fasilitator saja, biar urusan legalitas diurus Pak Nur,” katanya.

Rapat 29 Mei itu diadakan di Pendapa Pemerintah Kabupaten Malang, yang dihadiri Rendra Kresna (Bupati Malang merangkap Presiden Klub Arema), Muhamad Nur (Ketua Yayasan Arema), dan Bambang Winarno (Pengawas Yayasan Arema).

Setelah pembina ada, pengawas yayasan memberhentikan sementara Muhamad Nur pada Selasa, 14 Juni. Namun, Nur menolak pemberhentian dengan alasan pembina yayasan tidak ada sejak ditinggal Darjoto.

“Kalau memang sudah ada pembina, kenapa pengawas yang harus memberhentikan saya. Padahal, pembina yang (berwenang) mengangkat dan memberhentikan pengurus, termasuk pengawas,” kata Nur.

Pengawas Yayasan Arema Bambang Winarno mengaku tak mengetahui pengangkatan Eddy sebagai pembina baru. “Saya betul-betul tidak tahu. Semuanya mengherankan saya,” kata Bambang.

Sebaliknya, kata Bambang, ia bersama Rendra akan terus menata komposisi kepengurusan Yayasan Arema tanpa melibatkan Muhamad Nur karena Nur memang sudah diberhentikan sementara. “Tapi, kalau saya misalnya diajak bertemu untuk membicarakan Arema ke depan, saya siap-siap saja,” katanya.

“Bersatunya" Andi Darussalam dan Muhamad Nur mengherankan banyak pihak, khususnya kalangan Aremania (suporter Arema) dan pemain. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum, dulu Muhamad Nur dan ADT sangat akur, tapi kemudian hubungan mereka retak. Muhamad Nur makin malas ke kantor setelah Siti Nurzanah “dipecat” oleh ADT pada pertengahan Oktober 2010.

“Semoga ada rekonsiliasi di antara mereka demi kepentingan Arema yang lebih besar ke depan. Jangan jadikan kami korban dari keegoisan mereka. Saat ini kami sudah kompak kembali,” kata seorang pemain.

Semua Pemain Arema Dipertahankan

Pembina Yayasan Arema, Eddy Rumpoko, memastikan semua pemain dan ofisial tim Arema Indonesia dipertahankan. “Karena mereka sudah berprestasi dengan finis sebagai runner-up. Ini untuk efektivitas dan efisiensi saja. Mereka tim bagus dan berprestasi,” kata Eddy Rumpoko Selasa, 21 Juni 2011.

Menurut dia, sungguh merepotkan jika manajemen harus membuang dan sekaligus mencari pemain baru. Menjadi juara kedua kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011 merupakan prestasi bagus. Apalagi Arema berhak main di kompetisi berskala internasional, yakni Piala Konfederasi Sepakbola Asia (AFC Cup).

Skuad yang sekarang sudah punya pengalaman main di Liga Champions Asia. Meski satu tingkat di bawah LCA, prestasi Arema harus lebih bagus lagi di Piala AFC sehingga mengharumkan nama Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) dan Indonesia.

Namun, manajemen takkan menghalangi pemain yang ingin keluar dari tim Singo Edan, karena keputusan mundur menjadi hak dan pilihan mereka.

Eddy Rumpoko diangkat menjadi pembina yayasan dalam sebuah pertemuan di Gedung Bina Praja Pemerintah Kota Batu, Minggu (19/6) malam, seusai Arema mengandaskan Bontang FC dengan skor 8-0. Pertemuan dihadiri ADT, Muhamad Nur, Lucky Adrianda Zainal (pendiri Arema), dan Eddy Rumpoko.

Hasil pertemuan disampaikan kepada para pemain. Selain mengumumkan pengurus baru, juga dibahas mengenai pembayaran sisa gaji setengah bulan musim ini ditambah 2,5 bulan sisa gaji musim 2009-2010.

Sedangkan gaji 3 bulan sudah dibayarkan Eddy Rumpoko lewat Muhamad Nur pada Senin (13/6) malam sampai Selasa (14/6) dinihari. Sebanyak uang Rp 4,3 miliar dibawa kontan dan dibayarkan langsung ke pemain, sebagaimana dijanjikan Muhamad Nur dalam pertemuan di Restoran Batavia, Jalan Jakarta, Kota Malang, Kamis, 2 Juni lalu.

“Insya Allah, dalam minggu depan Pak Eddy dan Pak Nur sudah bisa menyelesaikan kewajibannya ke pemain dan karyawan,” kata sumber yang dekat dengan Eddy.

Sedangkan duet Miroslav Janu alias Miro (pelatih) dan Tony Ho (asisten pelatih) kemungkinan besar tidak dipertahankan. Miro sendiri sudah terang-terangan tak ingin bertahan di Arema selama masih ada Muhamad Nur. Ini disampaikannya dengan penuh amarah di Restoran Batavia. Miro dan Tony memang tak suka Nur.

Masih menurut sumber, Miro tak dipertahankan juga karena seluruh pemain tak menyukainya sebagaimana ditegaskan Noh Alam Shah alias Along, sang kapten tim, dalam pertemuan manajemen dengan pemain di mes Arema, Jalan Welirang, Kota Malang, Selasa, 15 Maret 2011, atau sehari sebelum laga melawan Jeonbuk Hyundai Motors di kompetisi LCA di Stadion Kanjuruhan.

Kepastian dari Eddy disambut gembira para pemain. Beberapa pemain mengaku pada Tempo tidak memedulikan soal legalitas kepengurusan. Yang mereka tahu kontrak mereka diteken Muhamad Nur. Mereka pun sudah mendesak Nur untuk membayarkan gaji mereka dalam pertemuan di Restoran Batavia.

“Soal ada dualisme atau apalah, itu urusan mereka. Kami hanya menuntut hak-hak kami dibayarkan. Keputusan dari Pak Eddy pun bagus karena ada jaminan nasib kami ke depannya. Padahal, sebelumnya Pak Rendra akan memberhentikan pemain yang tak mau mengembalikan duit yang kami terima dari Pak Eddy dan Pak Nur,” kata seorang pemain depan.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/6) malam, Pembina Yayasan Arema Rendra Kresna mengumumkan batalnya pengelolaan Arema oleh Grup Bakrie. Salah satu penyebab pembatalan adalah diterimanya duit dari “pihak asing yang tidak diakui dalam struktur kepengurusan yayasan.”

Bupati Malang itu mengaku sangat kecewa pada pemain yang menerima duit dari “pihak asing”, tapi juga tak dapat menyalahkan pemain karena pemain memang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. “Tapi saya kira pemain bersedia (mengembalikan duit) karena mereka pemain profesional,” kata Rendra.

Dengan didampingi Pengawas Yayasan Bambang Winarno dan juru bicara Arema, Sudarmaji, Rendra menyediakan duit Rp 2,24 miliar untuk gaji dua bulan. Pemain diminta mengembalikan duit ke “pihak asing” yang memberikannya. Pengembalian diharapkan dilakukan pemain selama Rendra menjalani ibadah umrah mulai 19 Juni sampai 29 Juni.

Jika pemain mengembalikannya dan dapat menunjukkan bukti tanda terima dari “pihak asing”, maka manajemen akan mengganti duit gaji 3 bulan itu. Jika “pihak asing” menolak pengembalian duit dari pemain, manajemen akan memberikan gaji 3 bulan jika pemain dapat menunjukkan bukti penolakan dari “pihak asing”.

Malah, Rendra mengisyaratkan mengganti para pemain yang menolak mengembalikan duit ke “pihak asing” di musim mendatang.

ER Pembina Arema

BATU –
Mundurnya Bakrie Grup mengakuisisi Arema Indonesia rupanya membuat kelompok Eddy Rumpoko berjaya. Wali Kota Batu itu pun kini dinobatkan sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Gedung Bina Praja Pemkot Batu, Minggu (19/6) malam.

Pertemuan berlangsung gayeng karena dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Andi Darusalam Tabusala (ADS), Muhammad Nur (Ketua Yayasan Arema), Lucky Acub Zaenal (Pendiri Arema) serta Eddy Rumpoko sendiri.

Bukan itu saja, hampir semua pemain juga hadir dalam pertemuan yang berlangsung setelah Arema membantai Bontang FC 8-0 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore harinya.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti proses penunjukan ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, menyusul di pihak lain ada Rendra Kresna yang sebelumnya juga menyatakan sebagai Pembina Yayasan Arema bersama salah satu pengusaha di Malang, Iwan Kurniawan.

Meski belum ada keterangan resmi terkait status ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, namun ADS telah menegaskan itu. Tepatnya usai bertemu M. Nur, selaku Ketua Yayasan yang dalam struktur Yayasan ‘versi’ Rendra Kresna, sudah diberhentikan sementara oleh Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno.

ADS tampak bersatu lagi dengan M. Nur setelah sebelumnya sempat dihembuskan ada ketegangan diantara keduanya. Peristiwa ini sekaligus menghapus spekluasi bahwa M. Nur diminta mundur oleh Bakrie Grup yang selama ini diprsentasikan oleh ADS.

‘’Saya tidak pernah meninggalkan Arema, ini bukan soal pengurus dan bukan pengurus. Kita tidak pernah seperti itu. Ya sudah, selesai ya selesai,’’ ungkap ADS yang beberapa waktu lalu sempat disebut-sebut sebagai Pembina Yayasan Arema, meski akhirnya status itu ternyata belum ada legalitas formal dalam bentuk akte notaris.

Menurut ADS, saat ini tidak ada sesuatu yang krusial di Arema, terkait persiapan untuk musim depan. Lantaran pria yang juga Ketua Badan Liga Indonesia ini meyakinkan bahwa manajemen Arema saat ini sudah ada. Tidak lain adalah kepengurusan dibawah kendali M. Nur, dengan ER yang kini sebagai Pembina Yayasan.


‘’Sekarang ini manajemennya sudah ada. Pokoknya Arema ada apa-apa saya turun. Kalau Arema baik, semuanya ya sudah bagus. Jadi yang mengakuisisi Arema ini adalah Pak Eddy bersama teman-temannya. Saya tidak tahu prosentase sahamnya, kalau pun saya tahu, saya tidak mungkin menyampaikannya disini,’’ terang ADS.
‘’Tanyakan Pak Eddy saja, jangan tanya saya. Sekarang Pak Eddy Rumpoko sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema. Legalitasnya sedang dipersiapkan, dan disini saya juga klarifkasi, bahwa Pak Nirwan (Bakrie Grup, Red) tidak mengutus siapa pun untuk mengakuisisi Arema,’’ lanjutnya.
ADS menegaskan, Bakrie Grup tidak bisa melakukan akuisisi Arema karena terbentur aturan FIFA. Sesuai aturan, bahwa satu pemilik tidak boleh memiliki lebih dari satu grup peserta kompetisi dan Bakrie sudah memiliki Pelita Jaya.
Kepastian ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia ini pun disampaikan langsung oleh ADS dihadapan pemain.
Alasannya, saat ini, ADS mengaku tidak mungkin turun langsung menangani Arema jika tidak ada hal yang krusial. Pemain pun menyambut penunjukan ER itu dengan tepuk tangan.
Daftar pemain yang hadir dalam pertemuan itu antara lain M Ridhuan, Noh Alam Shah, Roman Chmelo, Roman Golian, Esteban Guillen, Ahmad Bustomi, Yongki Ariwibowo, Zulkifli Syukur, Beny Wahyudi, Leo Tupamahu, TA Musafri dan beberapa pemain lokal lainnya.
Sementara itu, siapa anggota Dewan Pembina Yayasan lainnya dengan ER sebagai Ketuanya, masih belum bisa dipastikan. Termasuk ADS sendiri tampaknya sudah tidak masuk dalam jajaran Pembina Yayasan Arema. Meski itu semua masih akan menunggu keputusan dari ER.
‘’Untuk anggota dewan Pembina Yayasan, saya tidak tahu. Pak Eddy yang akan melengkapi semuanya. Saat ini Pak Edy dan Pak Nur yang menjalankan semuanya. Kalau saya ini tidak ada, karena dari dulu saya bilang, saya ini cuma ingin lihat Arema eksis. Dan kalau Arema sudah eksis, ya bagus,’’ yakin ADS.
‘’Pak Eddy saat ini mulai memproses legalitas penanganan Arema Indonesia. Akta Notaris untuk menguatkan legalitas tersebut juga sudah diurus oleh Notaris di Kota Malang, sehingga legalitasnya sebentar lagi sudah ada,’’ pungkas ADS.

Arema Dominasi Skuad Perang Bintang ISL

Arema Indonesia mendominasi jumlah pemain yang bakal berlaga di ajang bertajuk Perang Bintang. Lawan yang dihadapi nantinya adalah juara Indonesia Super League (ISL), yakni Persipura.

Demikian diumumkan oleh Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy di kantor PT LI di Kuningan, Jakarta, Senin (20/6/2011). Laga dijadwalkan digelar tanggal 29 Juni mendatang.

Ada lima pemain Arema yang terpilih. Terdiri dari Kurnia Mega, Purwaka Yudi, Ahmad Bustomi, Zulkifli Syukur, dan Yongki Aribowo. Jumlah kedua ditempati oleh Sriwijaya FC yang menyumbangkan 4 pemain. Adapun Persija yang menempati peringkat kedua hanya menyumbangkan dua pemain.

Pemilihan 18 pemain tersebut didasarkan pada performa selama menjalani kompetisi ISL 2010-2011. Mereka selanjutnya bakal dipilih melalui polling SMS.



Berikut 18 pemain yang terpilih:

Penjaga gawang: Kurnia Meiga (Arema Malang), Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC)

Belakang: Claudiano Alves dos Santos (Sriwijaya), David Ngan Pagbe (Semen Padang), Edi Hafid Murtado (Pelita Jaya), Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya), M Roby (Persisam Samarinda), Purwaka Yudi (Arema)

Tengah: Ahmad Bustomi (Arema), Miljan Radovic (Persib Bandung), Mohammad Nasuha (Persija Jakarta), Muhammad Ridwan (Sriwijaya), Ronald Fagundez (Persisam), Zulkifli Syukur (Arema)

Depan: Bambang Pamungkas (Persija), Cristian Gonzales (Persib), Aldo Barreto (Persiba Balikpapan), Yongki Aribowo (Arema)

Inilah 18 Pemain 'Bintang' ISL Pilihan Fans

Dari ratusan pemain yang terlibat di Liga Super Indonesia (ISL) 2010-11 terpilihlah 18 pemain terbaik yang tergabung dalam tim All Star. Mereka terpilih dari 64 kandidat dalam jajak pendapat fans via SMS sejak 23 Mei-19 Juni 2011.

Total fans yang berpartisipasi 7.624. Kiper Arema, Kurnia Meiga meraih suara terbanyak: 424 alias terfavorit di mata fans ISL.


Mereka menentukan dua kiper, enam pemain belakang dan tengah, serta empat striker. Nantinya, 18 pemain terpilih ini akan bertanding melawan juara ISL musim 2010-11, Persipura Jayapura dalam laga bertajuk Perang Bintang di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu 29 Juni 2011.

"Ini merupakan Perang Bintang kedua dalam pelaksanaannya. Perang Bintang merupakan penanda berakhirnya ISL," kata Direktur PT Liga Indonesia, Joko Driyono dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 20 Juni 2011.

"Mereka merupakan pemain terbaik versi ISL yang dinilai berdasarkan sembilan kriteria yang ada. Jadi pemilihannya pun tidak sembarangan."

Dari daftar yang dirilis hari ini, Arema mendominasi All Star dengan mengirim lima pemainnya, yakni kiper Kurnia Meiga, Purwaka Yudi, Zulkifli Sukur, Ahmad Bustomi dan Yongki Aribowo. Yongki harusnya tidak terpilih, namun ia menggantikan posisi striker Pelita Jaya, Safee Sali yang harus membela tim nasional Malaysia.

Klub berikutnya yang menyumbang pemainnya dalam daftar ini adalah Sriwijaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, Semen Padang dan Pelita Jaya.

Berikut Daftar Pemain All Star ISL 2011

1. Kurnia Meiga (Arema)
2. Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC)
3. Claudiano Alves (Sriwijaya FC)
4. Edi Hafid (Pelita Jaya)
5. Muhamad Roby (Persisam Samarinda)
6. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
7. David Pagbe (Semen Padang)
8. Purwaka Yudi (Arema)
9. M Nasuha (Persija Jakarta)
10. Zulkifli Syukur (Arema)
11. Ahmad Bustomi (Arema)
12. M Ridwan (Sriwijaya)
13. Miljan Radovic (Persib Bandung)
14. Ronald Fagundes (Persisam Samarinda)
15. Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
16. Cristian Gonzales (Persib Bandung)
17. Aldo Baretto (Persiba Balikpapan)
18. Yongki Aribowo (Arema) (one)

Bontang FC Bantah 'Main Mata' Lawan Arema

Pelatih Bontang FC, Fachry Husaeni tidak menduga timnya bakal dipermalukan Arema FC 0-8, Minggu, 19 Juni 2011. Meski demikian, Fachri menjamin kalau timnya tidak 'main mata' dalam pertandingan ini.

"Saya berani tegaskan, kalau kami tidak 'main mata' dalam pertandingan ini. Saya tidak pernah mengajarkan pemain untuk sengaja mengalah dalam setiap pertandingan," kata Fachri saat dihubungi VIVAnews, Senin, 20 Juni 2011.

"Kami juga tidak ada kepentingan, baik dengan Arema FC maupun Persija Jakarta," kata pelatih kelahiran Aceh, 27 Juli 1965 itu.

Hasil duel Arema FC vs Bontang FC telah membuat peluang Persija menuju AFC Cup semakin kecil. Pasalnya, Macan Kemayoran harus tergusur dari posisi kedua klasemen sementara Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011.

Meski berhasil mengalahkan PSPS 3-0 di laga pamungkas, Persija harus rela melorot ke urutan ketiga dengan koleksi 52 poin. Sedangkan Arema yang juga memiliki poin sama naik ke posisi kedua setelah unggul selisih gol.

"Selama ini saya selalu menjunjung tinggi nilai sportifitas, karena itu saya tidak akan menjual pertandingan tim ini. Kalau seandainya ada pemain yang disuap bandar judi itu di luar kendali saya," kata Fachri.

Bertanding di Stadion Kanjuruhan, Malang, Bontang FC tampil tanpa kekuatan terbaiknya. Dalam duel ini, mantan pemain Petro Kimia itu memilih menurunkan pemain-pemain pelapis yang kasih minim pengalaman.

Baru 11 menit duel berlangsung, gawang Bontang yang dikawal Eddy Kurnia sudah kebobolan tiga kali. Arema mengawali pesta golnya lewat TA Mushafry pada menit ke-1. Mushafry kemudian mencetak gol kedua pada menit ke-8.

Striker masa depan Indonesia, Yongky Aribowo memperbesar keunggulan Arema menjadi 3-0 pada menit ke-11. Mantan pemain Persik Kediri itu mencatat hattrick pada laga ini setelah mencetak gol pada menit ke-62 dan 83'.

Tiga gol Arema lainnya disumbangkan oleh Ahmad Amirudin pada menit 49' dan Roman Chmelo menit 55' dan 72'. Ini merupakan kemenangan terbesar Singo Edan selama musim kompetisi 2010/2011.

"Saya memang sengaja menurunkan pemain-pemain muda pada pertandingan ini. Inilah kualitas pemain-pemain muda kami," kata Fachri.

"Saya juga tidak mungkin mengorbankan pemain senior saya untuk menghindari kekalahan telak sementara kami masih harus bertanding lawan Persidafon Dafonsoro pada babak playoff, Kamis, 23 Juni 2011.

Bontang FC sendiri akhirnya finish di posisi ke-15. Selanjutnya, Laskar Bukit Tursina itu harus melakoni babak playoff lawan peringkat keempat Divisi Utama 2010/2011, Persidafon di Stadion Kanjuruhan, Malang, 23 Juni 2011.

Julukan club n suporter ISL 2010/2011

Julukan Klub-Klub ISL Musim 2010/2011

Arema:Singo Edan
Bontang:Laskar Khatulistiwa
Deltras:The Lobsters
PSPS:Askar Bertuah
Persib:Maung Bandung
Persija:Macan Kemayoran
Persijap:Laskar Kalinyamat
Persela:Laskar Joko Tingkir
Persipura:Mutiara Hitam
Persiwa:Badai Pegunungan
Pelita Jaya:The Young Guns
Persisam:Elang Borneo
Persiba:Beruang Madu
Semen Padang:Kabau Sirah
Sriwijaya:Laskar Wong Kito

Julukan Suporter Klub-Klub ISL

-Persib Bandung:Viking dan Bobotoh
-Persipura:Persipura Mania
-Arema:Aremania/Aremanita
-Persija:The Jak Mania
-Sriwijaya:Beladas
-Semen Padang:Spartack's
-Persisam:Pusam Mania
-Bontang:Bontang Mania
-Deltras:Delta Mania
-PSPS:Askar The King
-Persela:La Mania
-Persiwa:Persiwa Mania
-Pelita Jaya:Sipermania
-Persiba:Balistik
-Persijap:Banaspati

Tiga gol Singo Edan dicetak striker muda tim nasional Indonesia, Yongki Aribowo.

Arema Indonesia mengakhiri musim 2010-11 dengan manis. Tim Singo Edan melibas Bontang FC 8-0 di pertandingan terakhir Liga Super Indonesia (ISL) dan menyalip Persija Jakarta di klasemen akhir sehingga berhak duduk sebagai runner up.

Bukan itu saja, skor yang dibukukan di Stadion Kanjuruhan, Minggu 19 Juni 2011 tersebut menjadi rekor baru bagi Arema karena bisa mencetak delapan gol dalam satu pertandingan.
Tiga gol Singo Edan dicetak striker muda tim nasional Indonesia, Yongki Aribowo. Sisanya dilesakkan Talaohu Abdul Musafri di menit 1 dan 7, Roman Chmelo menit 54 dan 72, serta Achmad Amiruddin di menit 58.

"Perasaan senang banget, ngga nyangka bisa cetak tiga gol. Yang jelas aku bersyukur sama Allah SWT buat pertandingan kemarin," ujar Yongki dalam pesan singkatnya pada VIVAnews, Senin 20 Juni 2011.
Arema menduduki posisi runner up ISL meraih poin sama dengan Persija Jakarta: 52. Arema unggul selisih gol atas Persija yang 'hanya' menang 3-0 atas PSPS Pekanbaru di laga terakhir.

"Tak lupa juga aku ucapkan terima kasih buat Aremania dan Aremanita yang sudah datang ke stadion, sudah ngasih suport," tambahnya.

Rasa gembira juga turut dibagi Muhammad Fachrudin dalam jejaring mikroblog yang sama. "Alhamdulillah, AFC," kata Fachrudin menyebut kompetisi level Asia, AFC Cup, yang akan mereka ikuti musim depan.

Prestasi Singo Edan musim ini terjadi dalam bayang-bayang carut marutnya manajemen klub. Beruntung, juara ISL musim lalu ini mampu mengakhiri musim ini di posisi runner up dan mempertahankan status Arema sebagai klub elit di Tanah Air.

Miroslav Janu: Seperti Merebut Juara

Pelatih Arema Indonesia Miroslav Janu mengakui bahwa dirinya sangat puas dapat mengantarkan anak asuhnya menduduki posisi runner-up di akhir musim, setelah menjalani musim yang berat di tengah terpaan krisis keuangan dan juga konflik manajemen.

Melalui konferensi pers usai laga menghadapi Bontang FC kemarin (19/06), Janu mengungkapkan bahwa musim ini adalah musim terberat dalam karirnya sebagai pelatih, oleh karena itu menggapai posisi kedua terasa seperti juara baginya.

"Awal musim saya datang ke sini dan berbicara dengan Pak Andi (Darussalam). Dia memberitahu bahwa target Arema adalah berada di papan atas. Setelah musim baru dimulai saya baru tahu Arema memiliki masalah keuangan, deifisit Rp7 Miliar di awal musim," ungkap Janu.

"Ini adalah musim terberat dalam karir saya sebagai pelatih. Tidak ada uang, tidak ada manajemen. Tetapi, syukurlah kami tetap berada di papan atas. Karena itu, posisi runner-up serasa juara bagi saya."

Tetapi Janu menambahkan bahwa masih ada hal positif di balik masalah yang mendera tim Singo Edan tersebut. Janu menyatakan bahwa dirinya sekarang dapat mengetahui pemain mana yang benar-benar ingin bermain untuk Arema dan mana yang bermain hanya untuk uang.

Geser persija di runner up,arema datang di AFC cup

MALANG -
Arema mengakhiri kompetisi Indonesia Super League musim (ISL) dengan sangat manis. Bukan juara ISL memang, namun raihan runner up usai menaklukkan Bontang FC 8-0 (3-0) di Stadion Kanjuruhan sudah cukup bagi Arema. Dengan tambahan tiga poin kemarin, Arema kini mengemas 52 poin. Poin ini sama dengan Persija yang kemarin unggul 3-0 atas PSPS Pekanbaru, hanya Arema unggul selisih gol. Arema kini surplus 27 gol (52-25), sedang Persija surplus 24 gol (52-28).

Kemenangan besar ini bukan saja melambungkan Arema ke runner up ISL. Tim berjuluk Singo Edan ini juga otomatis memegang tiket mengikuti kompetisi bergengsi tingkat Asia yakni AFC Cup tahun depan. AFC Cup ini adalah kompetisi kelas dua di level Asia di bawah LCA (Liga Champions Asia). Peserta AFC Cup merupakan peraih juara kedua di kompetisi tertinggi atau jawara di kompetisi kelas dua di masing-masing negara. Saat ini, wakil Indonesia di AFC Cup adalah Sriwijaya FC (juara Piala Indonesia) dan Persipura (runner up ISL musim lalu).

Sukses menang besar Arema ini memang di luar dugaan. Karena sebelumnya, pelatih dan pemain Arema agak pesimistis bisa mengejar selisih dua gol Persija. Mereka hanya berpikir lawan Bontang FC yang penting meraih kemenangan. Pesimistis itu muncul karena rival Arema, yakni Persija sebelumnya sudah unggul selisih dua gol dengan Arema.

Artinya, Arema harus bisa mencetak kemenangan minimal 4-0 atas Bontang FC jika Persija menang 1-0. Ternyata, fakta berbeda tersaji di Stadion Kanjuruhan. Penggawa Arema tampil bak kesetanan dengan merengkuh delapan gol tanpa balas!. Kemenangan Persija 3-0 atas PSPS terasa sia-sia karena raihan gol jauh tertinggal dari Arema.

Delapan gol Arema itu masing-masing disarangkan T.A. Musafry (detik 34 dan 7'), Yongki Aribowo (11, 62, 82), Ahmad Amirudin (48), dan Chemelo Roman (54', 71').

Tidak butuh waktu lama bagi Arema untuk menggelontorlan kemenangan terbesar dalam sejarah Arema ini. Cukup dalam durasi 34 detik sejak kickoff, Musafry mampu membobol gawang Bontang FC. Gol cepat Musafry ini terasa istimewa karena sehari sebelumnya, mantan striker Persija ini kepada Radar telah berjanji untuk mencetak gol cepat.

Dominasi Arema terus berlanjut sepanjang babak pertama. Gelombang serangan penggawa Arema bertubi-tubi mengarah ke pertahanan Bontang FC. Lini pertahanan Bontang FC yang dikawal Handi Hamzah harus jatuh bangun untuk menghadang agresivitas Arema. Namun upaya mantan pemain PSM Makassar ini gagal juga. Tiga gol di babak pertama membobol gawang Bontang FC yang dijaga Edi Kurnia.

Bontang FC sepertinya sudah tidak memiliki nafsu untuk melakukan perlawanan. Pemain terbaiknya yakni Emille Mbamba dan Kenji sengaja tidak diturunkan pelatih Fachri Husaeini meski timnya babak belur dihajar Arema di babak pertama.

"Karena pemain maksimum kita bisa menang besar. Apalagi ketika kami mendengar Persija menang 1- 0 waktu jeda, kami lebih yakin bisa cetak gol lebih banyak lagi," ungkap pelatih Arema Mirsolav Janu usai laga kemarin.

Sementara pelatih Bontang FC Fachri Husaeini mengakui seajk awal tidak berharap apa-apa dengan laga ini. Karena timknya lebnoh konsentrasi pada babak playoff melawan Persidafon. "Jadi wajar kalau saya dan semua pelatih menyimpan pemain intinya," tandas Fachri.

Sementara disinggung soal hasil kalah besar 0-8 ini,. Fakhri mengaku sangat kecewa. "Kenapa gawang dengan mudah bobol dengan banyak gol," sesal Fachri. (did/abm)

Data dan Fakta
Arema: (8)
Gol: 29-TA Musafry (1, 7), 23-Yongki Aribowo (11, 60, 82), 99-Ahmad Amiruddin (48), 9-Roman Chmelo (54, 71)
Kartu Kuning : 29-TA Musafry (84)
Susunan Pemain : 1-Kurnia Meiga (pg), 3-Zulkifli Syukur ", 32-Leonard Tupamahu/77-Juan Revi Auriqto (66), 24-Roman Golian, 7-Beny Wahyudi, 15-Sunarto/99-Ahmad Amiruddin (HT), 19-Ahmad Bustomi, 17-Esteban Guillen, 29-TA Musafry/41-Dendy Santoso (85), 9-Roman Chmelo, 23-Yongki Aribowo
Pelatih : Miroslav Janu

Bontang FC: (0)
Kartu Kuning: 5-Aidin Elmi (36), 28-Azwar (46)
Susunan Pemain: 86-Edi Kurnia/30-Tirtah Bayu (68) (pg), 6-Handi Hamzah, 5-Aidin Elmi/11-Arbadin (79), 23-Al Mutawaqil, 20-Joko Sidik, 12-Usman ", 22-Sardianata, 18-Rahman Abubakar, 28-Azwar/77-Arnoldhy Polii (56), 27-Eka Hera, 29-M Istighfar
Pelatih: Fakhri Husaini

Wasit : Mulyadi (Bogor)
Stadion: Stadion Kanjuruhan Malang
Penonton: 32.800
Cuaca: cerah

Miroslav Janu Sambut Lolosnya Arema ke Asia

Arema Indonesia menggunduli tamunya Bontang FC delapan gol tanpa balas dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, 19 Juni 2011.

Gol Arema masing-masing dicetak TA Musfri pada 36 detik awal dan menit ke 7, Yongki Aribowo menit ke 11 dan 82, Amirudin menit 48 dan ke 72, Roman Chmelo menit 54 serta Ahmad Butomi menit ke 61.

Pelatih Arema, Miroslav Janu mengatakan, kemenangan besar ini
patut diapresiasi, sebab Arema berhasil merebut tiket ke LCA pada tahun depan.
Meski jumlah poin Persija dan Arema sama, 52 poin, tim Singo Edan unggul produktivitas gol dan berhak menjadi runner up ISL 2010-11.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit Mulyono asal Bogor itu,
tuan rumah Arema melakukan serangan bertubi-tubi sejak menit awal tanpa memberi kesempatan tim tamu. Sehingga, tim berjuluk 'Singo Edan' itu berhasil unggul secara cepat melalui serangan sayap kiri Bontang FC di 36 detik awal.

Unggul di babak pertama dengan skor telak 3-0, tidak menurunkan semangat tim asuhan Miroslav Janu ini terus melakukan serangan bertubi-tubi.

Sementara di babak kedua, tim Arema berhasil menambah pundi-pundi golnya dengan total lima gol sekaligus ke gawang Bontang FC yang dikawal Edi Kurnia.

Seharusnya, Arema bisa menambah satu gol lagi di babak kedua,
namun kesempatan penalti gagal diselesaikan oleh Esteban Guilien pada menit 80, karena tendangannya menyamping disisi kanan gawang Bontang FC. Penalti itu terjadi setelah Amiruddin dilanggar pemain belakang Bontang FC.

Sementara Pelatih Bontang FC, Fachri Husaini mengatakan,
kekalahan telak timnya ini akibat lemahnya penjaga gawang yang dimiliki oleh Bontang FC.

Sisa Gaji Pemain Arema Dibayarkan Malam In

Tempointeraktif:

Sisa gaji pemain Arema Indonesia akan dilunasi pada Sabtu malam ini, 18 Juni 2011. Pembayaran gaji pemain akan diumumkan lewat jumpa pers di kantor Arema, Jalan Sultan Agung 9, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Sumber Tempo di “ring satu” Arema menginformasikan, jumpa pers tidak khusus membahas soal masih belum selesainya masalah legalitas kepengurusan Yayasan Arema dan PT Arema Indonesia, yang membuat rencana “perkawinan” Arema dan Grup Bakrie tertunda dari rencana semula pada Jumat malam kemarin. “Mungkin akan disampaikan soal pelunasan gaji pemain. Pak Rendra (Kresna) yang akan mengumumkannya,” kata sumber tersebut.

Rendra Kresna, Pembina Yayasan Arema, disebut sumber akan menggunakan duit pribadi untuk menalangi sisa setengah bulan gaji pemain musim ini, ditambah sisa 2,5 bulan gaji musim kompetisi Liga Super Indonesia 2009-2010. Manajemen ingin menepati janji memenuhi tanggung jawab mereka kepada pelatih, pemain senior dan pemain yunior, serta seluruh karyawan sebelum tenggat 19 Juni tiba.

Janji itu sudah disampaikan Rendra dan Ketua Yayasan Muhamad Nur di Restoran Batavia, Jalan Jakarta, Kota Malang, Kamis 2 Juni 2011. Namun, karena keterbatasan dana, maka gaji pemain dan pelatih yang diprioritaskan dulu.

Sedangkan utang gaji 3 bulan sudah dilunasi Muhamad Nur, berkat bantuan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan kelompok pengusaha temannya. Pembayaran gaji dilakukan di Balai Kota Batu pada Senin (13/6), mulai pukul 9 malam sampai Selasa dinihari, 14 Juni. Usai pemain, giliran tim pelatih yang dipimpin Miroslav Janu alias Miro akan menerima gaji pada Selasa pagi itu.

Tapi, Miro dan asistennya, Tony Ho, mendadak batal ke Batu karena dilarang Abriadi Muhara, asisten manajer merangkap Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema dan Pelaksana Harian PT Arema Indonesia. Miro dan Tony dijanjikan akan mendapat pembayaran gaji dari Rendra. Padahal, dalam pertemuan di Restoran Batavia, Miro gencar memprotes dan menuntut Muhamad Nur untuk membayarkan gaji tim pelatih dan pemain.

Usai pembayaran gaji, Selasa siang itu juga, Pengawas Yayasan Arema Bambang Winarno mengumumkan pemberhentian sementara Muhamad Nur. Pemberhentian diumumkan di kantor Arema, dengan disaksikan sekitar 50 Aremania (suporter Arema) dan dua puluhan wartawan.

Rendra sendiri tidak menjawab pertanyaan seputar pembayaran gaji. Pesan pendek yang dikirim Tempo pada pukul 14.50 WIB tidak dijawab, tapi Bupati Malang itu justru menelepon Tempo pada pukul 16.13 WIB. “Nanti kira-kira jam 7 malam ini ada jumpa pers di kantor. Nanti dijelaskan, ya,” begitu kata Rendra.

Juru bicara Arema, Sudarmaji, juga mengonfirmasikan informasi serupa. Namun, Sudarmaji mengaku tak tahu subtansi materi yang akan disampaikan. “Tadi Pak Rendra hanya bilang tolong disampaikan kepada pers ada pertemuan di kantor pukul 18.00 WIB,” kata Sudarmaji, yang mengaku harus beristirahat karena sedang menderita diare.

Informasi terkini yang diterima Tempo dari seorang sumber lain adalah mundurnya Andi Darussalam Tabusalla (ADT) dari Arema. Andi sendiri sebenarnya sudah menyatakan ingin mundur dari Arema per Juli nanti atau seusai kompetisi LSI. Mundurnya ADT makin melapangkan jalan bagi Iwan Budianto, Ketua Badan Liga Amatir Indonesia.

Iwan bekas Ketua Umum Yayasan Arema di era kepemilikan Lucky Adrianda Zainal, berdasarkan Akta Nomor 4 (Akta Perubahan Susunan Pengurus Yayasan Arema) tanggal 11 November 2000. Akta dibuat notaris Raharti Asharto.

Iwan dipercaya menjadi penghubung Nirwan Bakrie dengan Arema. Seorang teman Iwan menginformasikan bahwa Iwan mengaku sudah mendapat mandat resmi dari Nirwan untuk berhubungan dengan Arema. Jika memakai ADT dikhawatirkan akan menjadi bumerang karena resistensi atau perlawanan dari Aremania masih tinggi.

“Tapi, ternyata kalkulasi mereka kayaknya meleset. Masuknya IB (akronim nama Iwan Budianto) justru menimbulkan reaksi keras di akar rumput Aremania. Aremania masih belum bisa melupakan kelakuan IB yang tinggal glanggang colong playu (bahasa Jawa: meninggalkan tanggung jawab) di saat Arema mengalami krisis berat. Tapi kita lihat saja perkembangannya, apakah dia bisa dipercaya mampu mengurusi Arema,” kata teman Iwan. Sementara Iwan sendiri tak mengangkat panggilan telepon Tempo.

sumber:tempointeraktif

ADT: Iwan Budianto Bukan Wakil Bakrie Group

Klarifikasi Bakrie Group lewat Vice President PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabusalla (ADT), bahwa mereka tidak akan membeli Arema Indonesia membuat berita yang selama ini beredar terbantahkan. Pernyataan Andi sekaligus membantah jika Iwan Budianto adalah orang yang ditunjuk sebagai wakil Bakrie dalam mengakuisisi Arema.

Nama Iwan memang sering muncul di media akhir-akhir ini. Ia diberitakan sebagai wakil dari Bakrie Group dalam proses pembelian Arema. Bahkan, mantan petinggi Persik Kediri ini sering melakukan pertemuan dengan pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna juga Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno.

Status Iwan yang disebut sebagai wakil alias juru bicara (jubir) keluarga Bakrie membuat mereka gerah. "Kaluarga Bakrie tidak pernah menunjuk seseorang untuk mengakuisisi Arema. Tapi dalam hal ini saudara Iwan Budianto seolah mengatasnamakan sebagai juru bicara Bakrie," kata Andi.

"Yang saya tahu, jubir Keluarga Bakrie ya Lalu Mara Satria Wangsa. Tidak mungkin ada statement resmi dari Keluarga Bakrie tanpa melalui Pak Lalu Mara," tegas Andi ketika ditemui beritajatim.com, Sabtu (18/6/2011) sore.

Kabarnya, Bakrie Group akan mengelola Arema dengan bendera salah satu perusahaannya yang ada di Singapura. "Iwan memang pernah bicara ke saya, dia mengatakan ada investor dari Singapura, tapi itu bukan dari Bakrie," lanjut Andi.

Presiden Direktur PT Liga Indonesia ini kembali menegaskan, keluarga Bakrie tidak pernah menunjuk Iwan untuk membeli Arema. "Pak Nirwan Bakrie tidak pernah menunjuk siapapun juga untuk mengakuisisi Arema. Itu sangat bertentangan dengan nilai pribadi Pak Nirwan," bebernya.

Meski merasa dirugikan dengan posisi Iwan yang mengaku sebagai wakil Bakrie, tapi menurut Andi, keluarga Bakrie tidak akan menggugat atau menyomasi Iwan. "Keluarga Bakrie tidak akan melakukan seperti itu. Kita hanya klarifikasi saja, biar semua urusannya jelas," pungkas Andi

RESMI: Bakrie Group Bantah Beli Arema

Gerah namanya dikaitkan dengan Arema Indonesia, Bakrie Group akhirnya memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak memiliki niatan untuk membeli atau mengakuisisi Arema. Menurut mereka, mustahil keluarga Bakrie membeli Arema sedangkan mereka sudah memiliki tim sendiri, yakni Pelita Jaya.

Hingga, Jumat (17/6/2011) kemarin malam, Bakrie Group masih dikaitkan PT Arema Indonesia. Bahkan dikabarkan perwakilan Bakrie akan mengadakan pertemuan dengan pihak Arema. Tapi hingga tadi malam, pertemuan itu tak kunjung ada. Menurut Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno, batalnya pertemuan tadi malam dikarenakan kedua belah pihak masih saling mendalami perjanjian.

"Saya sudah bicara langsung dengan Pak Nirwan Bakrie. Dalam pertemuan ini saya tegaskan, tidak mungkin keluarga Bakrie akuisisi sebuah klub, karena sudah ada Pelita Jaya," tegas Vice President PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabusalla mewakili Bakrie Group.

Ditemui beritajatim.com di Surabaya, Sabtu (18/6/2011), Andi menjelaskan, dalam peraturan FIFA disebutkan, seorang owner hanya boleh memiliki satu klub. Oleh karenanya, Andi sekali lagi menegaskan jika Bakrie Group tidak akan membeli atau mengakuisisi Singo Edan, julukan Arema.

"Sudah minta izin ke Pak Nirwan untuk melakukan klarifikasi. Saya tidak mau kesimpangsiuran masalah ini yang membawa-bawa keluarga Bakrie," tegas pria yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Liga Indonesia ini.

Meski membantah membeli Arema, namun Bakrie Group tetap bersedia untuk terus membantu Arema. "Dengan sponsorship tentunya, lewat Ijen Nirwana," tambah pria asal Makassar ini.

Meski selama ini eksis di Arema, Andi menegaskan dirinya tidak memiliki jabatan apapun juga di Ongis Nade. "Saya hanya dalam kapasitas membantu, itu saja," papar Andi.

Ia mengakui memiliki nilai historis dengan Arema, utamanya dengan sang pendiri, Acub Zaenal. Kebetulan saat Acub Zaenal menjadi petinggi Galatama, Andi adalah sekretarisnya