Pelatih, pemain, dan perwakilan Aremania menuntut Ketua Yayasan Arema M Nur untuk mengundurkan diri. Alasannya, M Nur dinilai tidak bertanggungjawab atas krisis keuangan Arema. M Nur juga dianggap tidak paham sepakbola.
Menanggapi tuntutan tersebut, M Nur mengatakan, pihaknya bukan tak bertanggungjawab kepada Arema. Tapi dirinya terus mencari investor. "Kalau sudah ada investor yang akan masuk, lalu menginginkan saya keluar, saya siap mundur," jawabnya, saat pertemuan di rumah makan Batavia, Kamis (2/6/2011).
Namun, jelas M Nur, kalau investor minta dirinya mundur dari Ketua Yayasan Arema, baru siap membeli Arema, M Nur. "Namun, ada persyaratan yang saya ajukan. Yakni, investor harus siap dulu membayar semua utangnya Arema," katanya.
Kalau tidak siap membayar utang Arema, M Nur dengan tegas tak akan mundur. "Tapi kami siap akan mencarikan dana dan akan membayar utang gaji pemain sebelum kompetisi berakhir. Itu komitmen saya kepada Arema," katanya.
M Nur dengan jelas menyampaikan, beberapa utang yang kini belum terbayar oleh Arema adalah ke Bank Saudara, ke beberapa hotel, dan biaya operasional. "Kalau investor siap membayar semua utang Arema itu, kami siap mundur, demi kemajuan Arema," tegas M Nur lagi.
Sementara itu, seluruh pemain, terus mendesak M Nur mundur saja dari Ketua Yayasan Arema. Kalau tak bisa mecarikan uang untuk bayar gaji pemain. "Sebaiknya pak Nur mundur saja, kalau tak bisa mencarikan solusi krisi yang ada di Arema," tegas Korwil Aremania Dinoyo, Zainuddin.
Apa yang disampaikan perwakilan Aremania itu juga disambut baik dan diiyakan oleh seluruh pemain. Bahkan Leonard Tupamah mengangkat tangan dengan menunjukkan jempolnya ke arah Aremania, yang sudah bersuara lantang menuntut M Nur segera turun.
sumber beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar