Pages

Investor Tinggal Tunggu Waktu

MALANG -
Rendra Kresna mengancam akan membatalkan seluruh transaksi jual beli saham Arema, menyusul sikap Muhammad Nur yang dianggap tidak gentlement. Sebab, sikap M Nur akan mundur dengan syarat, sama artinya dengan sengaja memainkan bargaining ketidakmampuan.

Hal itu diungkapkan Rendra Kresna, Pembina Yayasan Arema kepada Malang Post dikediamannya, akhir pekan lalu. ‘’Tidak ada tawar-tawar lagi. Kalau investor mau masuk dan Pak Nur harus mundur, maka tidak ada tawar-tawaran lagi. Tidak ada syarat,’’ tandas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang ini.

Seperti diketahui, pasca pertemuan antara manajemen, pemain, pelatih dan yayasan Arema, 2 Juni lalu, dicapai sepakat M Nur akan mundur jika investor memang menghendakinya. Padahal, tidak satu pun elemen di tubuh Arema, baik pelatih atau pemain juga Aremania, yang masih mempertahankan M Nur.

Secara implisit, Rendra memang tidak menunjukkan kesan emosi atau amarah atas sikap yang dipilih M Nur. Tetapi, secara eksplisit raut muka Rendra sangat kentara sekali kalau menyimpan rasa geregetan terhadap yang terjadi di Arema sekarang.

Apalagi, dari beberapa pihak, Rendra mengaku telah mendengar isu-isu tidak sedap seputar sikap M Nur. Diantaranya, pernyataan M Nur mau mundur jika investor menghendaki adalah sikap M Nur masih menginginkan sesuatu dari Arema. ‘’Tidak perlu tahu dari mana. Pokoknya ada saja yang cerita ke saya begitu,’’ elaknya.

Dikatakan Rendra, sebenarnya sekarang ini sudah ada dua investor yang secara nyata-nyata ingin membeli Arema. Selain Nirwan Bakrie, ada juga salah satu pemilik klub sepakbola di Indonesia , yang juga ingin membeli Arema.

Bahkan, investor kedua ini juga telah memberikan ancer-ancer keuangan yang hendak digerojokan ke Arema. Pemilik klub ini sanggup memasok dana segar antara Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar untuk bisa memiliki Arema. ‘’Ada. Pokoknya sudah ada. Dan perwakilannya sudah ketemu saya. Dia siap mengucurkan dana antara Rp 15 - Rp 20 miliar,’’ ucapnya.

Kelompok Bakrie, lanjut Rendra, dianggap sebagai pihak pertama yang akan diberi opsi untuk mendapatkan Arema. Sikap bisnis seperti ini diterapkan Arema, karena selama ini Bakrie melalui Ijen Nirwanan dan Surabaya Post telah memberi sponsor tanpa syarat macam-macam.

‘’Semua orang tahu, berapa yang diberikan grup Bakrie untuk Arema. Tapi, dia tidak minta syarat yang berat dan jlimet. Paling-paling cuma masang branding di kostum saja. Karena itu, grup Bakrie kami beri kesempatan pertama,’’ tuturnya.

Ketika ditanya, bagaimana jika ternyata M Nur tidak komitmen dengan pernyataannya? ‘’Gampang saja. Kalau investor masuk dan dia tidak mau mundur, lebih baik tidak ada uang untuk Arema. Tidak ada uang dari investor ke Arema. Sekarang ini, kami (Arema) perlu dana segar untuk melanjutkan kompetisi,’’ tandasnya.

Sementara itu dihubungi secara terpisah, Nirwan Bakrie menyebutkan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan wakilnya yang ada di Jatim. Tetapi, perubahan dan pembentukan Yayasan Arema yang terbaru dinilai sebagai langkah positif untuk mewujudkan niatnya bisa mengambil alih Arema.
‘’Dalam waktu dekat kami akan segera bertemu dengan pihak Arema. Sekarang ini, kebetulan kami juga sedang di luar Jakarta untuk keperluan bisnis. Pokoknya immediately saya akan bertemu manajemen Arema,’’ paparnya kepada Malang Post melalui saluran ponselnya, Minggu sore.


sumber malangpos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar