Pages

Final lawan bontang

KANJURUHAN –
Kubu Arema Indonesia sangat mensyukuri kemenangan 2-0 (1-0) atas Persisam Samarinda di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore kemarin. Meski sejatinya, kemenangan dengan agregat dua gol itu belum cukup bagi Singo Edan menyodok ke peringkat dua klasemen sementara Indonesia Super Liga (ISL) 2010/2011.

Ya, dari hasil pertandingan tersebut, Arema gagal menggeser Persija Jakarta yang sementara menempati posisi runner up. Padahal, tim kebanggaan Aremania punya peluang untuk minimal cetak lima gol pada pertandingan kemarin sore. Menyusul hanya dengan tambahan lima gol, Arema bisa lampaui selisih gol Persija.

Terlepas dua gol Arema yang dicetak Roman Golian dan Fakhrudin, sedikitnya ada empat peluang gol untuk Arema yang terbuang. Pertama gol Yongki menit 35 yang dianulir wasit Aeng Suarlan (Bandung). , karena memilih adanya pelanggaran lebih dulu pada Roman Chmelo di luar kotak penalti.

Dua menit berikutnya, peluang emas dari tendangan bebas Esteban Guillen membentur tiang dan mental keluar gawang Persisam. Berikutnya menit 39, satu peluang lagi dimiliki Yongki saat berhadapan dengan kiper, tendangannya melenceng. Terakhir peluang sundulan Musafri menit 51, juga gagal berbuah gol.

Pelatih Arema, Miroslav ‘Miro’ Janu mengakui, pemainnya sempat tampil nervous di 10 menit pertama. Meski pemainnya langsung tampil menyerang dengan terus mempressing Persisam. Selepas itu, Esteban Guilien dkk mulai tampil bagus dan mencetak beberapa peluang emas mengoyak gawang lawan.

‘’Gol pertama itu bersih. Harusnya wasit tunggu dan lihat peluang gol itu dulu, tapi wasit beri free kick,” terang Miro di depan wartawan seusai pertandingan, petang kemarin. Mantan pelatih PSM Makassar ini mencatat timnya harusnya bisa unggul empat atau lima gol atas Persisam. Sehingga, peluang mengejar selisih agregat gol dengan runner up sementara Persija Jakarta terbuka lebar.

‘’Gol kedua dari Dendi Santoso (menit 77) ada offside atau tidak, saya tidak tau, harus lihat rekaman dulu. Sekarang, Arema ada selisih dua gol dengan Persija. Saya tidak marah dengan pemain, semuanya sudah coba main maksimal. Terimakasih semuanya. Pertandingan terakhir lawan Bontang FC, itu pertandingan final,” pungkas Miro.

Menurut Miro, idealnya Arema harusnya bisa menang 3-0 kemarin sore, atau setidaknya unggul 4-0 sehingga posisi dengan Persija sama dalam selisih gol. Sayang skenario itu tidak tercipta, sehingga saat lawan Bontang FC di stadion Kanjuruhan, Minggu (19/6) besok, Arema harus kerja ekstra keras untuk menang besar.

Sementara itu, pelatih Persisam, Hendri Susilo mengatakan, pemainnya sudah menjalankan sesuai intruksinya meski timnya gagal terhindar dari kekalahan. Akbar Rasyid dkk juga mampu memberikan perlawanan kepada Arema dan menciptakan beberapa peluang cetak gol. Dia menganggap, penurunan performance pada pemainnya sudah dianggap wajar, hingga berbuah dua gol Arema.

Di babak kedua, Hendri mengakui para penggawanya bermain lebih keras lagi setelah di babak pertama tertinggal sebiji gol dari tuan rumah. Selain itu, soal tidak dimainkannya striker andalannya, Julio ‘J-Lo Lopez dan tidak masuk dalam line up, Hendri memilih tidak banyak mengomentari. Hingga, dirinya hanya menempatkan Choi Dong Soo sebagai target man, didampingi Fandy Mochtar dan Ronald Fagundes di sektor striker sayap.


‘’Saya pikir, apa yang saya mau telah djalankan pemain dengan 100 persen. Taktik jalan, agar mencegah Arema bermain di tengah. Kita sukses di awal-awal, penurunan di permainan itu normal. Setelah itu Arema menekan, kita tetap beri perwalanan. Soal J-lo, siapa dia, saya siapa, saya tidak komentar soal dia,” ujar Hendri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar