Pages

ER Pembina Arema

BATU –
Mundurnya Bakrie Grup mengakuisisi Arema Indonesia rupanya membuat kelompok Eddy Rumpoko berjaya. Wali Kota Batu itu pun kini dinobatkan sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Gedung Bina Praja Pemkot Batu, Minggu (19/6) malam.

Pertemuan berlangsung gayeng karena dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Andi Darusalam Tabusala (ADS), Muhammad Nur (Ketua Yayasan Arema), Lucky Acub Zaenal (Pendiri Arema) serta Eddy Rumpoko sendiri.

Bukan itu saja, hampir semua pemain juga hadir dalam pertemuan yang berlangsung setelah Arema membantai Bontang FC 8-0 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore harinya.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti proses penunjukan ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, menyusul di pihak lain ada Rendra Kresna yang sebelumnya juga menyatakan sebagai Pembina Yayasan Arema bersama salah satu pengusaha di Malang, Iwan Kurniawan.

Meski belum ada keterangan resmi terkait status ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, namun ADS telah menegaskan itu. Tepatnya usai bertemu M. Nur, selaku Ketua Yayasan yang dalam struktur Yayasan ‘versi’ Rendra Kresna, sudah diberhentikan sementara oleh Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno.

ADS tampak bersatu lagi dengan M. Nur setelah sebelumnya sempat dihembuskan ada ketegangan diantara keduanya. Peristiwa ini sekaligus menghapus spekluasi bahwa M. Nur diminta mundur oleh Bakrie Grup yang selama ini diprsentasikan oleh ADS.

‘’Saya tidak pernah meninggalkan Arema, ini bukan soal pengurus dan bukan pengurus. Kita tidak pernah seperti itu. Ya sudah, selesai ya selesai,’’ ungkap ADS yang beberapa waktu lalu sempat disebut-sebut sebagai Pembina Yayasan Arema, meski akhirnya status itu ternyata belum ada legalitas formal dalam bentuk akte notaris.

Menurut ADS, saat ini tidak ada sesuatu yang krusial di Arema, terkait persiapan untuk musim depan. Lantaran pria yang juga Ketua Badan Liga Indonesia ini meyakinkan bahwa manajemen Arema saat ini sudah ada. Tidak lain adalah kepengurusan dibawah kendali M. Nur, dengan ER yang kini sebagai Pembina Yayasan.


‘’Sekarang ini manajemennya sudah ada. Pokoknya Arema ada apa-apa saya turun. Kalau Arema baik, semuanya ya sudah bagus. Jadi yang mengakuisisi Arema ini adalah Pak Eddy bersama teman-temannya. Saya tidak tahu prosentase sahamnya, kalau pun saya tahu, saya tidak mungkin menyampaikannya disini,’’ terang ADS.
‘’Tanyakan Pak Eddy saja, jangan tanya saya. Sekarang Pak Eddy Rumpoko sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema. Legalitasnya sedang dipersiapkan, dan disini saya juga klarifkasi, bahwa Pak Nirwan (Bakrie Grup, Red) tidak mengutus siapa pun untuk mengakuisisi Arema,’’ lanjutnya.
ADS menegaskan, Bakrie Grup tidak bisa melakukan akuisisi Arema karena terbentur aturan FIFA. Sesuai aturan, bahwa satu pemilik tidak boleh memiliki lebih dari satu grup peserta kompetisi dan Bakrie sudah memiliki Pelita Jaya.
Kepastian ER sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia ini pun disampaikan langsung oleh ADS dihadapan pemain.
Alasannya, saat ini, ADS mengaku tidak mungkin turun langsung menangani Arema jika tidak ada hal yang krusial. Pemain pun menyambut penunjukan ER itu dengan tepuk tangan.
Daftar pemain yang hadir dalam pertemuan itu antara lain M Ridhuan, Noh Alam Shah, Roman Chmelo, Roman Golian, Esteban Guillen, Ahmad Bustomi, Yongki Ariwibowo, Zulkifli Syukur, Beny Wahyudi, Leo Tupamahu, TA Musafri dan beberapa pemain lokal lainnya.
Sementara itu, siapa anggota Dewan Pembina Yayasan lainnya dengan ER sebagai Ketuanya, masih belum bisa dipastikan. Termasuk ADS sendiri tampaknya sudah tidak masuk dalam jajaran Pembina Yayasan Arema. Meski itu semua masih akan menunggu keputusan dari ER.
‘’Untuk anggota dewan Pembina Yayasan, saya tidak tahu. Pak Eddy yang akan melengkapi semuanya. Saat ini Pak Edy dan Pak Nur yang menjalankan semuanya. Kalau saya ini tidak ada, karena dari dulu saya bilang, saya ini cuma ingin lihat Arema eksis. Dan kalau Arema sudah eksis, ya bagus,’’ yakin ADS.
‘’Pak Eddy saat ini mulai memproses legalitas penanganan Arema Indonesia. Akta Notaris untuk menguatkan legalitas tersebut juga sudah diurus oleh Notaris di Kota Malang, sehingga legalitasnya sebentar lagi sudah ada,’’ pungkas ADS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar