Pages

Eddy Rumpoko Berupaya Lunasi Utang Arema

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko berupaya melunasi utang tim sepak bola Arema Indonesia senilai Rp10 miliar pada musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

“Saya dan teman-teman pengurus akan mengambil alih utang itu. Akan tetapi setelah melalui kesepakatan,” kata pria yang baru diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema itu di Surabaya, Jumat.

Saat ini pihaknya sedang berupaya melegalkan yayasan. “Selama ini yayasan belum ditata setelah pengurus banyak yang mundur dan tinggal Pak Nur (M Nur, Ketua Yayasan) dan Pak Andi (Andi Darussalam Tabussala, Dewan Pembina Arema),” katanya seusai mengikuti Apel Siaga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (FKPPI) di Lapangan Makodam V/Brawijaya itu.

Terkait adanya pihak yang menentang pengangkatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema, Eddy menegaskan bahwa pihaknya hanya sebagai fasilitator.

“Saya ini sebagai fasilitator saja karena kebetulan domisili saya di Batu dan juga karena almarhum Bapak saya (Brigjen Purn Sugiyono, mantan Wali Kota Malang dan salah satu mantan pengurus Arema) dan Pak Acub (almarhum Acub Zainal selaku pendiri Arema),” katanya.

Selain itu, kesediaannya mengurusi Arema karena sejak masih muda termasuk anggota komunitas Aremania, julukan suporter fanatik Arema.

“Dari dulu saya sudah merasa memiliki Arema karena saya ini termasuk Aremania,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Selanjutnya dia menyerahkan semua persoalan yang dialami Arema kepada pengurus, termasuk mengenai rencana penjualan saham kepada pihak swasta.

Ia tak setuju jika Arema dipindahkan ke Kota Batu. “Saya tidak setuju karena Arema itu sudah menjadi milik `arek-arek` Malang,” katanya.

Menurut dia, keberadaan Arema secara tidak langsung juga mengangkat citra Kota Batu sebagai kota pariwisata dan agrobisnis.

“Arema selama ini sangat membantu Kota Batu sebagai ikon kota pariwisata. Setiap Arema bertanding tidak pernah ada anarkhisme,” kata Wali Kota Batu yang bakal mengakhiri jabatannya pada 2012 itu.



Apalagi selama ini, tambah dia, Arema juga telah menunjukkan prestasinya di kancah persepakbolaan Tanah Air dan manajemennya sudah bagus karena dalam kompetisi sebelumnya mampu menggandeng pihak sponsor dan meraih pendapatan dari penjualan tiket pertandingan.

“Kalau soal utang Rp10 miliar itu. Bisa kami carikan jalan keluar, entah itu ditanggung para pengurus atau dengan cara lain,” kata Eddy .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar