Pages

Beni : Masih Sebatas Diskusi

MALANG -
Notaris Benediktus Bosu, SH tampak hati-hati menyikapi kehadiran beberapa petinggi Arema seperti Andi Darussalam Tabusala, Eddy Rumpoko, Lucky Acub Zaenal dan Muhammad Nur di kantornya, kemarin siang. Khususnya menyangkut kehadiran mereka yang berencena akan membentuk Yayayasan Arema.
’’Saya belum bisa bicara, karena saya masih belum buat produk hukum. Tadi ini (kemarin, Red.) cuma diskusi. Hanya untuk menyamakan visi seperti yang dibicarakan beliau-beliau itu.

Ya, tadi ini (kemarin, Red.) tahapannya baru diskusi, selanjutnya terserah mereka, saya kan tidak ikut mengurus,’’ ungkap Benediktus Bosu, SH, kemarin sore.

Menurut pria yang akrab disapa Beni ini, pihaknya tidak bisa serta merta langsung membuat produk hukum. Boleh jadi terkait dengan posisi Yayasan Arema yang sebenarnya saat ini ada Bambang Winarno selaku Pengawas Yayasan dan Rendra Kresna sebagai Pembina Yayasan Arema.

’’Saya tidak komentar dulu. Mereka baru menyamakan persepsi dan kebetulan di tempat saya. Mereka datang mengambil di tempat saya, beliau-beliau diskusi dan berpendapat,’’ sebut Benediktus mengaku kehadiran ER dan jajajarannya ini belum sampai pada tahap melegalkan Yayasan Arema bentukannya.

’’Itu masih dianalisa dan sekarang tergantung kelengkapan untuk mengurus Yayasan. Tidak bisa cepat dan tidak bisa serta merta. Namanya ini masalah, bukan masalah kecil. Kita sangat hati-hati dalam mengambil langkah dan kita tidak boleh gegabah dan pada tahap ini baru pertemuan saja,’’ yakin Benediktus Bosu.

Beni juga memastikan kedatangan ER dan pengurus Arema lainnya ini belum sampai dalam proses pembentukan Yayasan. Praktis, hingga kemarin susunan pengurus Yayasan Arema yang telah dirilis oleh ADS masih belum memiliki legalitas hukum.

’’Menurut saya, Arema ini milik masyarakat. Saya tidak masuk dalam kubu apa pun. Saya tidak mau kubu-kubuan, karena disana Pak Rendra sahabat saya, Pak Bambang juga sahabat saya. Lebih baik saya tetap positif, saya bukan terlibat dengan kelompok manapun,’’ katanya mengaku tidak ada beban karena tidak ada kepentingan.

’’Semua teman. Apa yang menjadi beban saya. Kita harap jangan sampai buat suasana tambah panas dan kita harapkan, Arema ini cepat dibereskan, agar massyarakat tidak bingung,’’ tandas Benediktus Bosu, kemarin sore.

Sementara itu, Bambang Winarno selaku Pengawas Yayasan Arema menilai apa pun usaha yang dilakukan M. Nur bersama ER untuk menyusun kepengurusan yang baru, tetap tidak memiliki legalitas hukum. Menyusul saat ini legalitas Yayasan masih ada di Bambang Winarno bersama Rendra Kresna sebagai Pembina Yayasan.

’’Ya, tetap tidak legal, karena pembentukan Pembina yang kosong ini ngarang-ngarang saja. Yang membentuk itu adalah pengawas. Sementara menurut mereka kosong, dari sisi ini tidak boleh. Kita pakai logika hukum, kalau yang diatas tidak bisa, yang dibawah tentu juga tidak bisa,’’ jelas Bambang.

Menariknya, terkait dengan legalitas Pembina Yayasan Arema, Rendra Kresna, saat ini juga tengah diproses di kantor notaris. Khususnya setelah sempat terjadi pergantian notaris lantaran notaris yang lama merasa ada pihak-pihak yang melakukan terror padanya.

’’Awalnya Bu Nurul, tapi terakhir temannya Pak Rendra sendiri, karena kadang-kadang ada notaris yang tidak berani, setelah mendapatkan teror. Sementara ini semua berkas ada di Pak Rendra dan akte notarisnya sudah jalan, jadi legalitasnya tetap dipegang Pak Rendra,’’ yakin Bambang menduga pihak ER dan M. Nur akan membuat Arema yang baru.

’’Saat ini dua-duanya merasa legal, sementara di pihak kita, dasarnya sudah pasti, kantornya juga sudah pasti, serta dasar pendiriannya juga pasti. Sementara disana ada orang asing yang tidak dikenal, tiba-tiba menjadi Ketua Yayasan Arema. Sepertinya ini kelompok yang berbeda yang mau bikin baru,’’ lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar